13 || Sisi lain Alan

47.3K 4.6K 295
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Sekitar pukul delapan malam waktu setempat, Alan sedang bersiap-siap berbenah untuk pindah ke rumah sang Istri.

Dibantu Elma yang sibuk memasukkan beberapa barang yang sekiranya diperlukan, atau penting menurut Suaminya.

"Ini dibawa juga, gak?" Elma menunjukkan beberapa buku lama Alan.

"Bawa aja," Jawab Alan sembari sibuk menata pakaian di dalam koper.

"Oke, berarti barang-barang lo dua koper ini harus dibawa semua ke rumah gue gitu?"

Alan menoleh. "Nanti kita turun di jembatan ancol, terus barang-barang gue dibuang semuanya."

"KALO UDAH DIMASUK-KIN KE KOPER BERARTI HARUS DIBAWA, SURTI! MASYAALAH!" Alan memekik. "Pening banget gue punya bini yang otak nya se-kb."

"Gausah nyolot, dong! Kan, gue cuma tanya!" Elma balik memekik.

"Kalo dibilangin sama Suami, tuh, gausah balik nyolot! Nanti kena azab! Lama-lama gue kutuk jadi sempak, lo!"

"Kan, lo dul-"

"Sutt . . udah, lo beresin. Ntar kemaleman," Alan menyela. "Cepet! Gue udah selesai ini."

Elma bangkit seraya merenggangkan badan. "Lan, tolong ambilin jaket gue di sofa."

"Ogah! Ambil aja ndiri. Lo masih punya tangan, kaki, sama mata, kan?"

"Gue cuma minta tolong. Kan, lo juga lagi duduk disofa. Sekalian, lah!"

Menghembuskan napas kasar. Dengan terpaksa, Alan menuruti kemauan Elma. Diraihnya jaket milik gadis itu, kemudian dia berikan kepada sang pemiliknya.

"Nih," Alan memposisikan badan nya berhadapan dengan Elma. Tangan nya terulur memberikan benda yang dipinta gadis itu.

"Nah, gitu, dong! Makasih!" Dia hendak mengambil jaket yang disodorkan Alan, namun terjeda karena cowok itu malah menyembunyikan nya dibelakang tubuh.

"Sini, gue pakein." Alan hendak memasangkan jaket tersebut ke tubuh Elma.

"Gue bisa sendiri kali." Elma menolak. "Gue udah gede, bukan anak kecil lagi,"

"Ck! Kalo sama Suami sendiri bisa nggak, sih, nurut dikit?" Alan memandang Elma kesal.

Menghela napas. Ditatap nya kedua manik mata cowok yang tingginya cukup jauh dari dirinya itu. "Iya-iya,"

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang