47 || Sunsets & Loved Ones

35.3K 3.7K 445
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Alan menyeringai. "Gimana? Mau ngerasain sekarang, nggak?"

Elma menelan salivanya susah payah. "Gak! Nanti kalo anak gue kenapa-napa di dalem sini gimana?"

Alan menepikan mobilnya, lalu mematikan mesin. Dia merubah posisinya menghadap ke samping supaya bisa leluasa berbicara dengan sang istri. "Gue bakal pelan-pelan, sayang."

Tangan Elma meremat ujung kemeja yang dia kenakan. Jantungnya berdegup tak karuan. "Tapi, kalo ketahuan sama orang gimana?"

"Kaca mobil gue kaga tembus pandang." Jemari Alan mengetuk-ngetuk kaca mobil. "Tuh, gelap. Jadi, orang luar kaga bisa ngeliat kita ngapain aja di dalem sini."

Elma membuang muka ke sembarang arah. Perasaan nya menjadi gugup. "Iy-mmpptt,"

Seperti biasa, Alan langsung menyambar bibir ranum Elma. Tangan nya tak tinggal diam. Ia hendak membuka kancing kemeja sang istri, namun, suara hantaman kerikil pada badan mobil membuat pergerakan, juga tautan bibirnya terlepas.

Wajah Elma memerah menahan malu. Dadanya naik turun mencoba mencari oksigen, serta menetralkan napas. "Si-siapa?"

"Anjir! Ganggu bet, dah! Bentar, gue cek dulu. Jangan keluar. Diem di sini." Tampang Alan berubah masam. Lelaki itu lantas keluar dari mobil.

"Heh! Cil! Ngapain, lo?" Alan menuding sekumpulan anak kecil yang tengah berada di belakang mobilnya.

"Bang, ada kucing kawin di bawah sana. Kita mau ngusir. Takut kelindes. Tapi, kucingnya nggak mau pindah." Tuding salah seorang anak kecil ke arah bawah mobil.

Alan merunduk. Mencoba memastikan ucapan bocil itu benar, atau tidak. Dan, benar saja, di bawah mobilnya ada dua kucing berwarna orange dan putih, sedang sibuk melakukan sesi perkembang biakan.

"Astagfirullah," Alan berucap. "Cing! Pergi, cing!"

"Tadi sebelum mobil Abang parkir di sini, kucing itu udah kita usir, Bang. Tapi, dia nggak mau pindah. Malah sibuk kayak gitu."

"Untung nggak kelindes ban mobilnya Abang ganteng ini, ya, kan?" Sahut bocil perempuan bernama Nana kepada Nono selaku teman sebayanya.

"Kenapa, Lan?" Tanya Elma. Perempuan itu menyembulkan kepalanya keluar jendela mobil. "Ada apaan?"

"Ada kucing lagi kawin di bawah mobil kita, noh!" Tunjuk Alan. "Bisa-bisanya gue di duluin sama kucing oren."

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang