08 || Sebuah awal

49.8K 4.5K 331
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Rembulan tampak bercahaya menerangi langit malam. Ditemani dengan temaram nya sang bintang, Alan sedang sibuk menonton film di balkon kamar.

Di depan layar laptop, juga secangkir kopi, anak bungsu dari keluarga Bratanadipta itu sedang fokus menonton setiap adegan yang terputar secara seksama.

"Believe in all that can be. A miracles starts whenever you dream . ." Alan menyenandungkan beberapa bait lagu dari ost Barbie and The Diamond Castle.

"Believe and dream one can be. Ask your heart, and your will to see." Suara cowok itu terdengar merdu bersahutan dengan alunan nada dari film yang dia tonton.

"Believe that beauty is yours to see. Your song will hold the key." Alan terlihat sangat antusias menyanyikan ost tersebut.

"Ohh . . when you, believe, believe hooo . . when you believe . ."

"Gileee . . suara gue bener-bener ngelebihi limbad." Ujarnya dengan nada congkak. "Kek nya, gue musti ik-"

"Ck! Siapa, sih, yang nelfon? Lagi asik nonton barbie juga." Alan merutuk sebal. "Alan lagi open b.o, dia ga ada dirumah. Ini yang lagi nerima telfon jin qorin nya. Sekian, wassalam."

Tanpa melihat siapa si penelfon, Alan langsung menutup panggilan. Hendak keluar dari WhatsApp , namun sebuah status dari salah satu kontak membuat nya urung.

"Wihh . . tumbenan si jelek pasang s.w?" Dia mulai meng-klik status Elma. "Oke, mari kita lihat."

"Jeno? Siapa, tuh?" Alan membeo tatkala dia melihat caption yang tertera di status Elma.

"Ganteng banget, buset." Puji nya. "Tapi masih gantengan gue, sih."

"Bye Mom, i'm getting married." Alan membeo lagi ketika melihat status kedua dari gadis yang tadi sore mengejar-ngejar diri nya di supermarket itu.

"Dih, apaan?!" Kedua alisnya mengkerut. "Masih bau kencur udah main nikah-nikah! Dia, kan, kaga punya Ibu, terus kenapa pake kata 'Mom'?"

"Apa jangan-jangan tu cewek lagi sedih, soalnya ke inget sama almarhum Tante Mayang, ya?" Alan bermonolog.

Tersenyum miring. "Gue samperin, ah. Sekalian nagih utang. Kan, lumayan kalo dia ngasih ceban."

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang