18 || 1/2 hari di kebun teh

38.4K 4.2K 445
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"Sini pegangan tangan gue," Alan mengulurkan jemari tangan nya ke arah Elma yang hendak melompati aliran sungai cukup lebar.

"Pegang yang bener, ntar gue jatoh." Alan berdecak, merasa bosan mendengar setiap perkataan su'udzon yang selalu Elma lontarkan.

"Ayo lompat," sesuai instruksi Alan barusan, spontan Elma melompat.

Secara spontan juga, Alan menangkap tubuh mungil istrinya itu yang hampir saja limbung ke belakang, jika tidak sesegera mungkin dia peluk.

"Nah, kan, makanya, kalo lompat, tuh, pelan-pelan. Ntar kalo lo jatoh, terus lo meninggoy disini gimana?" Alan berujar sembari menatap kedua bola mata Elma.

"Lepasin!" Elma memberontak di pelukan Alan. "Alan! Lepasin, gak!"

Bukan nya dilepas, cowok itu justru makin mengeratkan pelukan nya. "Gamau. Lo enak juga ternyata buat jadi bahan pelukan,"

"Bukan mahram! Lepasin, gak!"

Alan terkekeh. "Heh! Lo lupa? Kita udah nikah, tolol! Mau lo gue cium sekarang juga gapapa."

Mendengar hal itu, Elma spontan memundurkan wajah nya. "Lo jangan macem-macem, ya!"

"Gue macem-macem nya nanti aja waktu di rumah,"

"Mesum, anjir!"

"Kalo di kebun, atau di tempat kayak gini gaboleh ngomong kasar, tau. Emang lo mau, mulut lo di gampar sama jin sini, terus jadi peyot?"

"Lo ga ngaca, ya?" Elma menyipitkan kedua matanya. "Udah, ah. Lepasin. Baju lo kena lumpur semua, gatel tau."

Alan mengendurkan pelukan nya, kemudian dia rangkul kedua pundak Elma. "Gapapa. Nanti di rumah kita mandi bareng, sekalian usluk-usluk."

"Lo ngebet banget, sih, punya anak? Kita itu masih SMA, Lan. Belum juga lulus, apalagi kelas dua belas. Kita masih kecil. Belum siap mental,"

"Lo nya aja yang ga siap. Gue, sih, siap-siap aja. Apalagi waktu proses pembuatan nya," Alan menjawil ujung hidung Elma.

"Lo mesum banget, sih?"

"Sama Istri sendiri gapapa kali," ujar Alan enteng. "Emang lo mau, gue mesumin si Safira, hah? Oh, apa lo mau gue buat anak sama dia?"

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang