27 || Safira vs Elma

40.2K 4.3K 641
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"Lan," Elma merengek kesal karena Alan tak kunjung melepaskan pelukan nya sedari malam sampai menjelang pagi hari ini. "Lepasin,"

"Lan, gue susah napas, anjir!" Elma berusaha meloloskan diri dari lilitan tangan suaminya itu. "Bangun!"

Bukan nya di lepas, Alan justru makin mengeratkan pelukan nya. Dagu nya dia letakkan di puncuk kepala Elma, seraya mengelus rambut gadis itu, sayang.

"Morning, babe." tutur nya serak, khas orang baru bangun tidur. "Masih subuh, jangan marah-marah."

"Lepasin, gak! Gue susah gerak. Lo pikir, gue guling, hah?" Suara Elma teredam, karena kepalanya sudah tenggelam di sekitaran ketiak Alan.

"Hm, iya, guling." Tangan cowok itu berpindah ke punggung Elma. Mengusap nya secara perlahan, dan seirama. "Guling kesayangan gue,"

"Lan, ketiak lo bau, setan! Lepasin! Gue mau sholat subuh! Badan gue rasanya mati rasa lo peluk mulu dari tadi malem,"

"Bentar,"

"Lan, le-pa-sin gu-e," tekan perempuan itu di setiap kata. Selanjutnya, dia mencubit dada Alan lumayan keras. Tindakan nya itu berhasil membuat sang empu meringis kesakitan.

"Pentil gue jangan lo cubit, anjir! Sakit!" Alan menepuk punggung Elma. "Emang lo mau, pentil lo gue cubit?"

"HEH!"

"Makanya, jangan di cubit, kalo gamau di cubit balik. Udah, sini, bobo lagi. Gue kelonin,"

"Gue mau sholat! Gausah jadi setan."

"Iya, nanti aja. Ntar sholat nya gue imam min. Emang sekarang jam berapa?"

"Jam empat,"

"Masih jam empat. Nanti aja sholat nya jam setengah lima. Gue masih ngantuk. Masih mau meluk lo lebih lama lagi,"

"Lo gamau meluk gue balik? Katanya udah cinta," sindir cowok itu.

Elma diam tak menjawab. Membiarkan Alan menyelesaikan ocehan nya.

"Ayo, peluk gue balik." Rengek Alan layaknya anak kecil.

Menghembuskan napas pelan. "Iya-iya, nih gue peluk."

Senyum Alan tersungging tatkala tangan Elma secara perlahan merambat ke area punggung. Disusul salah satu kaki perempuan itu naik ke atas pinggang nya.

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang