[ happy reading! ]
🌩️🌩️🌩️
"Makasih, Bu." Alan menerima bakso pesanan nya. "Nih, lo aja yang makan dulu."
Elma tersenyum lebar. Dia menerima bakso pemberian lelaki itu. "Makasih,"
"Sama-sama," Alan mengumpulkan rambut Elma yang di biarkan terurai menjadi satu ke belakang, lalu dia ikat menggunakan karet rambut.
"Lain kali, kalo mau makan, rambut lo ini di iket yang rapi. Biar kaga nge ganggu," omel Alan.
"Hm, hm," Elma mengangguk-anggukan kepalanya sembari melahap beberapa pentol.
Petang ini, selepas acara memoles dinding rumah, sepasang suami istri muda itu pergi ke kampung sebelah untuk makan bakso. Ee .. mungkin acara makan bakso dadakan itu lebih mengarah ke paksaan Elma.
Katanya, sih, kepengen makan bakso kuah pedas di kampung sebelah. Padahal, adzan magrib hampir berkumandang.
Namun, bukan Alan namanya jika dia tidak menuruti kemauan istri kesayangan nya itu. Sudah terhitung sepuluh menit yang lalu dia dan juga Elma berada di tenda bakso rumahan kampung sebelah.
"Lan," Alan menggumam. "Ambilin sambel itu, dong."
"Jangan makan pedes-pedes, Elma." Tegur nya. "Nanti anak gue bisa belek'an."
Tabokan keras mendarat tepat di lengan sebelah kanan Alan. "Sembarangan, lo! Rahim gue masih jernih, ya! Belum terkontaminasi cairan lo."
"Waktu kita maen ronde terakhir, kan, gue kaga pake pengaman. Gue juga keluarin di dal-"
"Heh!" Elma menampol mulut lemes lelaki di samping nya itu menggunakan sendok. "Omongan nya di jaga, ya, Pak. Ini di luar. Bisa di denger banyak orang. Malu, anjir!"
"Oh, makasih, Bu." Alan menerima mangkok kedua, alias pesanan nya. "Makan, Neng. Jangan ngoceh mulu kayak codot."
"Gue ngoceh jug-"
"Nih, pentol nya gue tambahin." Alan meletakkan dua pentol ke dalam mangkok Elma. "Makan yang banyak, biar cepet gede, ya, bayi manis."
"Nah, gini, dong. Makasih, hehe." Elma tersenyum menyebalkan. Di detik selanjutnya, gadis itu sibuk dengan makanan di hadapan nya.
"El," yang di panggil menggumam samar. "Nanti, kita balik nya lewat gang sebelah aja, ya. Susah banget anjir kalo harus meripit di tenda nya orang nikah. Mana jalan nya sempit banget,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akalanka [Completed]
Romance"Nikah sama Alan itu, berasa nikah sama setan jadi-jadian!" -Elma Ainayya Gantari *** Perihal Elma, dan Akalanka. Elma Ainayya Gantari, gadis yang hobi dijadikan objek guyonan Alan. Di kamus lelaki itu, tiada hari tanpa menjahili Elma. Setiap menit...