"Jangan ambil Kak Bianku!"
Semua anak adam di ruangan tersebut diam, semuanya terasa sunyi setelah gadis itu meneriaki Raina, sedangkan Raina menganga kaget dan menatap Bian seseolah bertanya apa yang sedang terjadi. Bian hanya tersenyum, dan mengerdikkan bahu.
"Kakak nggak ambil Bian kok," ujar Raina membuat gadis kecil itu cemberut dan menyilangkan tangannya di dada terlihat marah.
"Bohong! Dari tadi Kak Bian lihat ke Kakak terus!"
"Padahal Tasha lebih cantik daripada Kakak!" sambungnya kesal mengerucutkan bibir.
Raina terkekeh. "Iya Tasha, kakak cuma berteman sama Kak Bian."
"Yakin cuma berteman?" saut Clara.
"Untuk saat ini masih berteman." Raina menjawab ragu.
"Dan selamanya juga cuma berteman," tambah Bian membuat semua orang menoleh, terutama Raina.
Ia sedikit tertusuk dengan ucapan Bian.
"Yㅡya kita berteman doang Tasya!" seru Raina kembali meyakinkan.
" Kakak gak suka kan sama Kak Bian?!" Tasya memastikan. "Kalau begitu Kak Raina sukanya sama siapa?!"
Raina terdiam ia berfikir, dan semua orang menantikan jawaban Raina terutama para tetangganya.
"Kakak suka...."
Ini aneh, detak jantung Leon berdetak cepat seseolah menantikan pengumungan kejuaran olimpiade lari.
Dan ini aneh juga, detak jantung Bara berdetak cepat seseolah mendapat tanda tangan dari chef Renatta.
Bian juga penasaran. Sedangkan Zevan, lelaki itu biasa saja dengan wajahnya yang datar sibuk menikmati makanan lezat yang disajikan.
"Enak," ujarnya mengungkap rasa kagum dengan wajah sedatar-datarnya.
"Kakak suka...."
"KIM TAEHYUNG!"
Semua terkekeh dan dua orang menghela nafas kesal seseolah mengharapkan sesuatu dari jawaban Raina.
Leon dan Bara.
"Kim Taehyung? Oh EXO itu ya?! Yaudah deh gak masalah yang penting Kak Raina temenan doang sama Kak Bian!" tanggap Tasya senang dan memeluk Raina.
Raina hanya tersenyum menahan rasa gemasnya.
"Ayo yang mau memperkenalkan diri lagi?" tawar Zayn kemudian lelaki paruh baya berdiri.
"Gue Tomo, sesepuh paling kece di Asakita." Pak Tomo memasang kaca mata hitamnya untuk menambah sisi swag.
"Wah! Kek kaca-matanya keren abis!!" puji Raina exited.
Pak Tomo melepas kaca-mata hitamnya dan menatap Raina tajam.
"Kek? Panggil gue Om!""Ah iya! Maaf Om!"
Sifat humor Pak Tomo mengundang tawa para penghuni Asakita, mereka kembali makan dan berbincang-bincang. Kemudian ada seorang wanita bangkit dari duduknya.
"Raina," panggilnya membuat Raina menoleh, dan ingat kalau wanita itu adalah orang yang memujinya cantik tadi.
"Ah iya?"
"Panggil saja saya Bu Gita," ucapnya tersenyum cantik. "Iya Bu Gita!"
Raina tersenyum kembali dan melanjutkan makannya, ia merasa sedikit aneh seseolah ada seseorang yang sedari tadi menatapnya. Dan Raina tahu siapa orang itu.
Bara.
Raina melirik Bara, membuat lelaki itu gelagapan mengambil minum karena ketahuan menatap Raina diam-diam, hal itu membuat Raina terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo Tetangga!
Fiksi RemajaRaina datang sebagai tetangga dari keempat lelaki tampan itu. Di apartemen tua, dimana terdapat empat lelaki yang berwujud layaknya seorang pangeran dingin itu mulai terusik dengan kehadiran seorang gadis lancang yang tiba-tiba muncul sebagai tetang...