Semoga kalian suka:)
Selamat membaca jangan lupa Vote dan Komen<33Judulnya udah Star ganti ya:) Yang awalnya Aurora Transmigration jadi Aurora Story<3
Makasih banyak buat Kak Ararabica untuk cover cantiknya<3
(。♡‿♡。)
01. TRANSMIGRASI
Di sebuah ruangan bercat putih dengan bau obat-obatan yang menyeruak, terdapat seorang gadis yang terbaring lemah di brangkar. Pelipisnya di perban, juga beberapa luka di area rahang yang sudah terobati.
Tangannya terpasang selang infus serta hidung mungilnya yang terpasang oksigen.
Keadaan ruangan sangat sunyi. Yang terdengar hanyalah gorden jendela yang tersapu angin juga deru napas gadis yang masih terbaring lemah itu.
Kelopak mata yang tadinya masih tertutup rapat, perlahan bergerak dan mulai terbuka, menampilkan iris hitam legam yang terlihat sayu.
Aurora mengerjap pelan, berusaha menormalkan penglihatannya.Tangannya terangkat pelan, menyentuh kepala yang kembali berdenyut nyeri. Ia memijatnya pelan, namun tak kunjung membuat rasa sakit itu mereda.
Menghela napas pelan, gadis itu mulai mengamati sekitar dengan kening berkerut samar. Sangat jelas jika sekarang ia berada di rumah sakit.
"Gue belum mati?" gumam Aurora sedikit heran. Kemudian dia sedikit mengangkat kepala untuk mengamati bagian tubuhnya. "Loh, kok gak ada bekas luka di tangan? Perasaan tubuh gue kegores aspal deh dan gak mungkin gak lecet."
Aurora mengamati lengannya yang sekarang terlihat putih dan sedikit berisi. "Aneh. Sebenarnya apa yang terjadi sih?" Banyak pertanyaan yang bersarang di benak gadis itu. Apalagi saat melihat perubahan dari bentuk tubuhnya.
Aurora menggigit bibir bawahnya, sebelum mengalihkan pandangan saat mendengar suara pintu terbuka dan menampilkan wanita kepala tiga yang masih terlihat cantik, juga seorang pria tampan yang memakai jas putih.
"Ya Tuhan, Chalista. Kamu udah sadar Sayang." Arin-Wanita itu langsung menghampiri gadis yang tampak bingung di ranjang.
"Ada yang sakit? Gimana kepala kamu? Masih nyeri? Ck! Ini semua salah Lheo." Arin mendengus kasar saat mengingat tingkah tidak manusiawi putranya. "Kamu tenang aja ya Sayang, nanti Mommy kasih pelajaran sama Lheo biar dia kapok. Baru menikah udah KDRT," cerocos Arin, mengundang kerutan di wajah Aurora.
"Chalista? Lheo? Siapa mereka?" tanya Aurora heran, ia tidak mengenal nama yang di sebutkan tadi. Hal itu membuat Arin melotot kaget.
"Loh Sayang, kok nanya gitu sih? Chalista kan nama kamu dan Lheo nama Suami kamu," jelas Arin, sedikit heran dengan tingkah menantunya.
"Ha?" Aurora terperangah. "Maaf, kayaknya Tante salah orang deh. Nama saya Aurora bukan Chalista, Tan. Dan lagi, saya gak kenal sama yang namanya Lheo, Lheo itu."
Karena memang ia tidak mengetahui atau mengenal nama yang di sebutkan tadi. Dan juga, wanita itu bilang suami? Hello! Aurora belum menikah, hanya hampir saja.
Arin mengernyit heran sebelum menatap ke arah Kenan-Dokter muda yang berada di hadapannya sekilas. Setelahnya Arin terkekeh kecil dan mengusap surai hitam gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/274773395-288-k869521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora Story (Tamat)
Teen Fiction(STORY KE-4) "OH MY GOD! GUE UDAH BELA-BELAIN BUNUH DIRI, BUAT GAK NIKAH, INI KENAPA MALAH JADI ISTRI ORANG SIH!! MANA DAPAT SUAMI GAK ADA AKHLAK KAYAK DAJJAL LAGI! LENGKAP SUDAH PENDERITAAN GUE!" -- Kisah Aurora dan kehidupan barunya. Ini kisah g...