Ch. 39

62K 9.1K 2.3K
                                    

Hii!  Do you Miss me Or my story?

I'm come back, setelah beberapa hari Hiatus. How are you guys? Sehatkan? Semoga yaa, gmna PAS-nya, lancar?

Okee sebelum lanjut, jangan lupa Vote dan komen yaa:)

Dan, aku jga mau lurusin masalah di part sebelumnya, yg pada bingung karena Bian nulis surat buat Aurora, pdhl setelah buat video, Bian meninggal?

Guys, sebenarnya Bian belum meninggal saat video itu berlangsung. Jantung dia emang sempat berhenti berdetak, tapi berdetak kembali setelah di anu sama alat kejut jantung yg kayak setrika itu><

Aku gk nulis bagian itu krna emg bkln panjang sih, jadi skip aja:) jadi Bian masih kembali sadar, walaupun lemah bngt, dia paksain diri buat nulis di bantu dokter Raffi.

Oke itu aja, dan bagi yg mau Bian hidup lagi, moon maap, gk bisa:)

Kenapa? Ya karena itu takdir dia, dan juga ada takdir baru yang lebih bahagia lagi nungguin Bian. (Gak mau spoiler:v xixixi) tapi kalau di GC Aurora Story mah, aku sering spoiler dikit mengenai Sequel maupun spin off 👀 

Makannya gabung dan ketemu rp-nya:)

Oke itu aja, Soo, Happy Reading 🖤

Lheo memejamkan mata menahan rasa sesak di hati, kala ia melihat fotonya bersama Bian di hp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lheo memejamkan mata menahan rasa sesak di hati, kala ia melihat fotonya bersama Bian di hp. Lheo merindukan Bian, sangat. Kepergian cowok itu terlalu tiba-tiba, yang mana Lheo belum menyiapkan diri untuk kehilangan.

Sudah dua hari berlalu setelah pemakaman cowok bernama lengkap ABIAN SATYA RAKSA itu, dan juga Geng Argos serasa redup, dan tidak bercahaya.

Entah bagaimana keadaan di sekolah besok. Terlebih, sekolah di liburkan selama dua hari karena tengah berduka atas kepergian Bian. Hal itu atas perintah Papi Tiger, ia juga memerintahkan agar murid SMA Phoenix datang berkumpul bersama di masjid dekat rumah Bian, untuk yasinan bersama juga berdoa semoga Bian berada tenang di sisi Allah SWT.

Kepergian Bian membuat semua orang berduka dan SMA Phoenix juga Argos hilang arah.

"Gue rindu lo Yan," gumam Lheo, ia menghela napas berat sebelum menaruh hp di atas meja belajarnya. Ia menatap ke arah cermin, memandangi pantulan dirinya.

Teringat sesuatu, Lheo bergegas mengambil sesuatu di laci meja belajarnya. Flashdisk pemberian Bian.

Lheo mengamati benda kecil itu dengan kening mengerut. Dari arah belakangnya, Aurora baru saja masuk ke dalam kamar dengan susu cokelat yang ia bawa.

"Nih, habisin. Abis itu minum air putih," ujar Aurora, menaruh gelas susu di atas nakas, tepat di sebelah gelas air.

Lheo berbalik menatap Aurora yang duduk di sisi ranjang. "Ra?" panggil Lheo membuat Aurora menatapnya.

Aurora Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang