Ch. 33

66.6K 9.3K 3.2K
                                        


Call me Star not Author or Thor:)

Happy reading 🖤 jangan lupa tandai Typo-nya ✍️

33. Part tiga puluh tiga

"Alan sayang!" pekik seorang gadis di depan pintu kelas XI IPS 2.

Alan yang sedang makan kentang goreng yang ia ambil dari laci temannya lantas menoleh ke sumber suara.

"Pacar lo lagi?" tanya Lheo pada Alan tanpa menatap cowok itu. Ia nampak sibuk bermain ponsel.

"Lupa, ini masih pacar atau udah mantan ya," gumam Alan bingung sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lupa, ini masih pacar atau udah mantan ya," gumam Alan bingung sendiri. Jika Bian ada di sini, mungkin cowok itu yang lebih tau mengenai pacar Alan kebanding Alan sendiri.

Namun sayangnya, cowok itu belum tiba di kelas, dan saat Alan telepon tadi, Bian bilang jika ia sedang di hukum pak Jamal membersihkan gudang karena ketahuan melompat pagar.

"ALAN KOK INGKAR JANJI SIH SEMALAM? AKU UDAH DANDAN CANTIK, TAPI KAMU GAK DATENG-DATENG! AKU NUNGGU AMPE TIGA JAM TAU GAK!"

Brak! ... Uhuk-uhuk!

Alan tersedak kala cewek bernama Tia itu menggebrak meja dan memukul kepalanya yang saat itu tengah mengunyah.

"Urusin tuh, salah sendiri poligami sana sini," ujar Lheo terkekeh.

Penghuni kelas yang lain hanya menatap sekilas ke arah Alan dan Tia, yah pemandangan Alan di labrak pacar-pacarnya di kelas itu sudah hal biasa. Dan berhubung jam pertama mereka free jadi sebagian siswa memilih ke kantin atau perpustakaan dan mungkin juga roftoof buat ngapel barang pacar.

"Ah maaf Inan, gue semalam ketiduran---"

Brak!

"Aku Tia, bukan Inan!" pekik Tia kesal membuat Alan mengusap dada sabar.

"Tia atau Tai siapapun nama lo, maaf ya cantik, gue semalam ketiduran jadi lupa kalau ada janji sama lo. Nanti next time aja ya, kita dinner bareng," ujar Alan dengan senyuman khasnya yang mampu membuat kaum hawa luluh.

"Beneran ya?" Terbukti kan? Tia langsung luluh.

"Iya sayang, gue janji. Nanti gue jemput, dandan yang cantik jangan lupa."

"Awas ya kalau ingkar janji lagi," ujar Tua melotot tajam.

"Iya cantik, gue gak bakalan ingkar jan-awhh Cok!" Alan meringis saat pinggangnya di cubit. Ia menoleh ke samping, mendapati Alena-hantu cewek itu tengah menatapnya cemberut.

"Berhenti jadi cowok bajingan Lano," ujar Alena yang hanya Alan yang bisa mendengarnya.

Alan mendengus sesaat, sebelum mengalihkan pandangannya dari Alena dan bersikap normal agar tak ada yang menatapnya curiga.

Aurora Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang