43

57.2K 7.9K 1K
                                        

Aku buat karakter misterius dari yang mau bantu Baby itu, keingat drama Thailand Blacklist, dstu mrka pake topeng sama pake alat yg buat suara tersamarkan gtu, cmn aku gk tau namanya:) curhat itu aj sih:v hehe

Follow Ig

@im_strlaa
@lheo_ardevan
@aurora_clista
@abian_handsome
@rayy_elfatih
@aliramentari_
@jeromfrnsisco
@lolimlkta_

Buat yg mau join GC Aurora Story, link ada di bio Ig aku (follow akun WP sama Ig aku dulu sebelum join:)

Happy reading guys 🖤

"Chalista Aurora, mau menghancurkan gadis itu bersama denganku?"

Baby menatap pria di depannya dengan bingung. Tatapannya memicing waspada.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Baby lagi. "Kamu sedang tidak menjebakku kan?"

Pria itu tertawa. Sangat menyeramkan di telinga kala terdengar. "Calm Baby. Gue cuman mau kerja sama bareng lo aja. Gimana? Musuh kita sama loh," ujar pria itu.

Baby masih belum percaya begitu saja. "Alasannya. Gue gak bisa percaya gitu aja kalau lo mau bantuin gue buat hancurin Aurora. Gue butuh alasan, alasan kenapa lo mau Aurora hancur juga," ujar Baby lagi.

Pria itu memiringkan kepalanya. Jarinya ia gerakkan dengan pelan. "Simpel. Karena dia udah gangguin lo. Dan yang gangguin lo, harus hancur," balas pria itu membuat Baby terkejut, hingga tubuhnya termundur kebelakang.

"Alasannya gue? Bentar, siapa lo sebenarnya?" Baby memicing tajam. Ia menunjuk pria itu. "Lo kenal gue?"

Lagi-lagi pria itu tertawa kecil. Ia menurunkan telunjuk Baby. "Gue sangat mengenal perempuan bernama lengkap Baby Laluna. Soo, mau menerima tawaran kerja sama dengan gue? Lo untung banyak loh. Kapan lagi ada yang bantuin lo seperti sekarang," ujar pria itu. Ia mendekati Baby, mengitari tubuh wanita itu sembari menunjuknya dengan gerakkan erotis. "Jadi gimana hm?"

Baby terdiam sejenak. Apa pria misterius ini benar-benar ingin membantunya menghancurkan Aurora? Tapi siapa pria ini? Apa adalah orang yang menyukainya?

Pada akhirnya Baby mengangguk. Sepertinya tidak buruk mempunyai teman untuk menghancurkan musuh.

"Oke, gue terima. Mulai sekarang kita kerja sama buat hancurin Aurora." Baby menyeringai setelahnya. "Dan kalau berhasil, lo boleh minta apa aja dari gue. Bahkan jika lo minta gue puasin juga boleh."

***

Calvin dan Catherine berangkat agak siangan ke sekolah. Kini kakak beradik itu tengah menikmati sarapan pagi di meja makan, bersama Papa dan ibu baru mereka, Nengsi.

"Anak Mama belum berangkat?" tanya Nengsi. Pencitraan sekali.

"Bentar lagi Mah," balas Catherine seadanya.

"Ouh oke. Udah selesai ujian kan ya, jadi masuk siangan." Nengsi menganggukkan kepalanya mengerti. Kemudian wanita itu menatap pada Sofyan. "Mas belum berangkat ke Kantor? Oh iya, hari ini ada meeting dengan perusahaan Aqtalariq kan?" tanya Nengsi. Ia memerankan karakter sebagai sosok Ibu dan istri yang perhatian.

Sofyan yang tengah menyeruput kopi hitam lantas mengangguk. "Iya, saya berangkat sekarang." Pria berumur itu beranjak berdiri, memakai jasnya kembali yang awalnya ia letakkan di sandaran kursi.

"Ibu akan datang sebentar. Kamu gak ada urusan di luar kan?" tanya Sofyan pada Nengsi.

Nengsi langsung menggeleng. "Gak ada sih, Mas. Urusan perusahaan Khanza juga lagi di handle sama sekretaris aku. Jadi, aku bakalan jagain Ibu, sekalian pendekatan juga."

Aurora Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang