Ch. 2

133K 14.5K 1.8K
                                    

Selamat membaca:v
Aku berharap banget, kalian antusias baca cerita ini seperti certa aku yang lain:)

Jangan lupa Vote dan komen:)


*
*
*

02. TINGKAH PAPI TIGER DAN GRIFFIN

Aurora menghela napas pelan, dengan wajah tampak malas. Gadis itu terlihat sangat bosan berada di ruangan ini sendiri. Bahkan siaran televisi tak mampu membuat ia terhibur.

Alira telah pulang dua puluh menit yang lalu, setelah mendapat telepon dari seseorang yang Aurora tak tahu. Sedangkan Mommy Arin belum juga kembali menampakkan diri.

Helaan napas kembali terhembus dari sela bibir pucatnya. Aurora mengerucutkan bibir dan menatap seisi ruangan tanpa minat. Hingga pandangannya tertuju pada paper bag yang ada di atas nakas. Paper bag itu di antar oleh orang suruhan Arin tadi, hanya saja Aurora belum membukanya.

Karena penasaran, lantas Aurora mengambilnya dan di letakkan di atas paha. Tangannya bergerak untuk membuka paper bag itu dan mendapati sebuah ponsel dengan case biru muda.

Aurora membolak-balikkan ponsel itu dengan kening berkerut. Bertanya-tanya dalam benak, handphone siapa ini?

Aurora kembali melihat isi paper bag, untuk mencari, siapa tahu ada petunjuk yang dapat menjawab pertanyaannya. Hingga Aurora mendapatkan sebuah kertas kecil yang berisi kalimat dengan tinta hitam.

Maaf ya, kalau Mommy lama balik jenguk kamu. Ini handphone kamu, Mommy suruh antar suruan Mommy, biar kamu gak bosan lagi.

Itu adalah kalimat yang ada di kertas.

Aurora lantas memangut-mangut mengerti dan kembali memegang ponsel dan mulai mengaktifkannya hingga menampilkan logo apel tergigit.

Tak berselang lama, kini handphone-nya telah aktif dan menampilkan locksreen yang menampakkan foto Lheo yang kentara sekali jika di ambil secara diam-diam.

Tak berselang lama, kini handphone-nya telah aktif dan menampilkan locksreen yang menampakkan foto Lheo yang kentara sekali jika di ambil secara diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aurora berdecak melihatnya. Kemudian ia mulai menggeser layar, hingga menampilkan hoomscreen dengan wallpaper wajahnya-lebih tepat wajah Chalista yang asli, yang mungkin mulai sekarang akan menjadi wajah Aurora, entah sampai kapan.

Pandangan Aurora tertuju ke aplikasi galeri. Aurora itu tipikal cewek yang kalau pegang handphone orang, suka banget lihat isi galeri. Yah, walaupun terkesan tidak sopan, namun Aurora bodoh amat. Rasa keponya lebih besar dari pada yang lain.

Setelah mengklik aplikasinya, Aurora terperangah dan membuka album satu persatu. Full dengan foto Lheo yang di ambil secara diam-diam. Gilaa, sebucin itu Chalista sama Lheo.

Aurora Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang