Ya Allah udah malam takbir aja<3
Minal aidzin wal Faidzin ya, Star mnta maaf kalau ada salah🙏🖤Oke, malam ini Star mau up Cerita Aurora Story, anggap aja THR dari Star buat kalian:v xixixi
Happy reading 🖤
----
04. TIDAK PUNYA HATI
"Berani usik, siap tempur!"
-ARGOS GENG-Selepas mengantar Baby pulang, Lheo tidak balik ke rumah sakit, melainkan ke markas gengnya. Kebetulan di malam Minggu seperti ini, anggota dan juga sahabatnya pasti tengah berkumpul.
Motornya memasuki sebuah bangunan tua yang menjadi markas mereka. Bangunan itu adalah rumah bekas yang sudah tidak terpakai lagi milik keluarga Lheo, dan sudah menjadi markas Argos dari generasi pertama-yang di pimpin Papi Tiger hingga ke Generasi ke tujuh yang kini di pimpin oleh Lheo sendiri.
Ya, geng Argos di dirikan oleh Tiger Danendra Aqtalariq saat pria itu masih duduk di bangku SMA Phoenix, dan setiap periode pasti ada pergantian ketua.
"Hallo Bos!"
Lheo melepas helmnya dan mengangguk kecil saat mendengar sapaan dari anggotanya.
"Lingga ada?" Lheo bertanya pada anggotanya tadi selepas bersalaman ala geng mereka.
"Belum datang, Bang. Mereka lagi bagiin makanan sama anggota lain," ujar pemuda bernama Jerry itu. Ia adalah anggota Argos kelas sepuluh.
Lheo mengangguk mengerti dan masuk ke dalam markas. Terlihat keadaan markas yang sangat berantakan dengan pembungkus Snack dan minuman kaleng yang berserakan. Di tambah kulit kacang dan kuaci yang berhamburan di atas meja.
Lheo menghela napas kasar, sebelum mata tajamnya tertuju pada pemuda yang tengah berbaring di sofa panjang. Itu adalah sahabatnya sekaligus anggota inti Argos. Abian Satya Raksa.
"Bi?" panggil Lheo sembari duduk di single sofa.
Bian yang di panggil lantas menengok. Ia membulatkan matanya saat melihat kehadiran Lheo.
"Yoyo!" kagetnya. Yoyo adalah panggilan khusus Bian pada Lheo. Memang ia suka sekali mengganti nama-nama sahabatnya.
Lheo mendengus, menjulurkan kedua kakinya dan di letakan di atas meja.
"Bersihin markas cepat! Gue mau tidur. Awas aja pas gue bangun, markas masih kotor," ujar Lheo. Ia tahu jika penyebab markas kotor adalah pemuda itu.
Bian melotot. "Loh, kok gue yang di suruh si, Yo?" protes Bian tak mau di suruh.
Lheo yang sudah memejamkan mata, kini kembali membukanya. Ia menatap tajam ke arah Bian. "Bersihin atau gue gak beliin jajan lagi?" ancam Lheo membuat Bian spontan beranjak bangun dan menuju sudut ruangan, mengambil tong sampah dan juga sapu.
"Iya-iya. Nih, gue bersihin, awas aja ya kalau gue gak di beliin makanan lagi," ujar Bian, mulai memungut sampah yang berserakan di lantai. "Woy anaknya Bambang! Bantuin gue nih, lo juga yang kotorin markas tadi," panggil Bian pada cowok yang tengah asik bermain ponsel.
Cowok itu adalah Jerry.
"Bersihin sendiri aja, Bang, gue lagi main game nih. Adoh, tuh 'kan gue kalah. Bang Abi mah," kesal Jerry saat ia kalah dan menyalahkan Bian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora Story (Tamat)
Teen Fiction(STORY KE-4) "OH MY GOD! GUE UDAH BELA-BELAIN BUNUH DIRI, BUAT GAK NIKAH, INI KENAPA MALAH JADI ISTRI ORANG SIH!! MANA DAPAT SUAMI GAK ADA AKHLAK KAYAK DAJJAL LAGI! LENGKAP SUDAH PENDERITAAN GUE!" -- Kisah Aurora dan kehidupan barunya. Ini kisah g...