Call me Star okayyy:)
Jangan lupa Vote dan komen di setiap paragraf ya:)
JANGAN JADI SIDERS GUYSS!!
SELAMAT MEMBACA, YOK KOMEN BANYAK-BANYAK:)
HAPPY READING 🖤
----
07. BACK TO SCHOOL
Matahari sudah bertengger manis di ufuk timur. Angin berhembus pelan semakin menambah suasana pagi semakin sejuk.
Pagi ini suasana jalanan tampak padat. Jelas, jika sekarang hari Senin, hari di mana orang-orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mulai dari pelajar yang pergi ke sekolah ataupun pekerja yang ke kantor.
Di bangunan megah tempat keluarga Aqtalariq tinggal, Aurora kalang kabut dan heboh sendiri di kamar.
Ia tengah berdiri di depan cermin sembari mengoleskan salep pada luka di wajahnya dengan gerakan cepat karena di kejar waktu.
Penampilannya jauh dari kata rapih. Kemeja yang belum terkancing dan juga dasi yang hanya bertengger di bahu.
Setelahnya Aurora lari kembali ke sudut ruangan untuk mengambil sepatunya dan membawanya ke ranjang. Ia mulai mengenakan kaus kaki sebelum memakai sepatu. Setelahnya ia mengambil tas yang ada di sofa, dan memakainyaa di pundak.
Ia menghela napas sejenak, kemudian menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul 06:45.
"Anjir bisa telat gue," panik Aurora, ia lantas bergegas keluar dari kamar Lheo dan menuju lantai bawah.
Sial! Ia telat bangun karena ulah Lheo yang kurang ajar semalam. Kalau saja Aurora bisa tidur nyaman tadi malam, ia mungkin tidak akan kesiangan seperti ini.
Beruntung peralatan sekolahnya sudah ia siapkan, jadi ia tidak terlalu rempong pagi ini untuk mencari-cari.
"Pagi Mom, maaf ya Aurora telat bangun," ujar Aurora, ia berjalan ke ruang makan.
"Loh, Lheo gak bangunin?" tanya Arin, ia tengah duduk sembari menikmati secangkir teh.
Ruang makan tampak sunyi, karena Tiger sudah ke kantor sedangkan Griffin sudah ke sekolah tk-nya. Begitu juga dengan Lheo, cowok itu sudah pergi lebih dulu.
"Kepala adudu bakalan jadi segitiga kalau dia bangun aku Mom," balas Aurora seraya mengambil asal roti di atas meja. "Aku pamit, Mom, udah telat," lanjutnya seraya meneguk air putih yang tersedia di meja, entah milik siapa.
"Kamu berangkat bareng siapa Sayang? Aduhh maaf ya, Lheo malah ninggalin kamu, katanya dia ada tugas yang belum di kerjain," ujar Arin seraya berdiri menghampiri Aurora. Mereka berdua berjalan ke arah pintu depan.
"Papi mana, Mom?" tanya Aurora, ia semakin panik saat jam sudah menunjukkan pukul 06:49.
"Papi udah berangkat masih pagi, soalnya mau ke Bandung, ada urusan di sana. Terus supir juga lagi ngantar Ipin ke sekolahnya," jawab Arin. "Kamu bawa mobil sendiri aja ya, itu pake mobil Mommy," tawar Arin membuat Aurora melotot.
Ia tidak bisa bawa mobil.
"Gimana, mau Mommy ambilin kuncinya? Oh atau Mommy aja yang antar?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora Story (Tamat)
Roman pour Adolescents(STORY KE-4) "OH MY GOD! GUE UDAH BELA-BELAIN BUNUH DIRI, BUAT GAK NIKAH, INI KENAPA MALAH JADI ISTRI ORANG SIH!! MANA DAPAT SUAMI GAK ADA AKHLAK KAYAK DAJJAL LAGI! LENGKAP SUDAH PENDERITAAN GUE!" -- Kisah Aurora dan kehidupan barunya. Ini kisah g...