Ch. 36 >> Birthday Bian

59K 9.2K 3.4K
                                    

  
                  Happy reading 🖤

(Sebenarnya ini ada fotonya, tapi WP aku bermasalah)

21 November 2004-21 November 2021

Happy Birthday Abian Satya Raksa<3
Happy Birthday The Sunshine ☀️❤️

"Hei, ucapin selamat ulang tahun buat gue. Dan ... Harapan gue, kalian gak akan pernah lupa kalau Abian Satya Raksa itu pernah ada, walaupun sebenarnya gue gak nyata."


***

"Aurora!" panggil Lheo saat melihat Aurora melintas di depan kelasnya. "Dari mana?"

Aurora mengangkat sebelah alisnya. "Ketemu Bian," terangnya membuat kening Lheo mengerut dalam.

"Ngapain?" tanya Lheo dengan sedikit nada tak suka. "Pantes aja tu anak gak nongol-nongol," gumamnya.

"Ada perlu yang gak ada sangkut pautnya sama lo. Sekian," balas Aurora ketus.

Lheo menghela napas berat, ia meraih tangan Aurora. "Masuk dulu, kita lagi bahas ultah Bian besok, mumpung anaknya gak ada di sini," ujar Lheo, ia menarik tangan Aurora yang padahal ingin menolak ke dalam kelas dan menuntunnya untuk duduk di bangkunya.

"Hallo Bu Bos," sapa Jeje dan Alan. Aurora tersenyum seraya mengangguk kecil.

"Perlu ide gue buat tema ultahnya Bian besok?" tanya Aurora membuat mereka mengangguk. Di situ ada beberapa anggota Argos.

"Oke, sebelum itu Bian suka warna kuning gak?" tanya Aurora.

Jeje mengangguk. "Bian suka warna-warna cerah. Kuning, hijau sama Biru," jawab Jeje mantap, ia paling tahu mengenai Bian. "Gak salah sih, hidupnya juga cerah. Tu anak kayak gak ada beban hidup banget. Tebar senyum sana sini, gak cape tu bibir senyum terus."

Aurora mengulum bibirnya. Apakah Bian tidak menceritakan kisah keluarganya pada sahabatnya? Ah, apa mungkin karena Baby terlihat di sini? Karena ia tahu, Baby di lindungi Argos, jadi ia diam dan bersikap biasa-biasa saja. Ah, mengingat ini, membuat Aurora semakin gencar menghancurkan Baby.

"Oke, masalah kuenya gimana?" tanya Aurora lagi. Dengan cepat Jeje mengacungkan tangan.

"Gue yang handel masalah kue. Ultah tahun kemarin juga gue yang buat, pokoknya yang sekarang, kayaknya bakalan gue gambar Matahari deh, sesuai sama julukan dia," ujar Jeje. Ia meraih ponselnya di kantong dan membuka aplikasi galeri. "Nih, foto ultah dia tahun kemarin." Jeje menunjukkan foto Bian yang tersenyum riang sembari membawa kue tar pada Aurora.

"Yaudah, berarti masalah kue udah. Buat dekorasi, nanti gue ajak Loli sama Alira buat ikut andil. Terutama Loli, dia harus menonjol di acara ini. Ya, kalian tau kan, kalau Bian suka sama Loli?" ujar Aurora membuat mereka mengangguk.

"Okey, nanti kita bahas lagi. Udah bel tuh, kantin kuyy," ajak Alan girang. Cowok itu lebih dulu berdiri.

Aurora ikut berdiri, kebetulan ia juga sudah lapar. "Bayarin makanan gue, dompet gue ketinggian di kelas," ujar Aurora pada Lheo.

"Boleh, tapi aku gandeng kamu sampai ke kantin," ujar Lheo mengangkat alisnya.

Aurora berdecih. "Kegirangan lo yang ada," ujarnya malas.

Aurora Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang