39

4.7K 558 22
                                    











Korai di buat jengkel oleh blocker dari karasuno yang tak lain adalah tsukishima.  Dengan kurang ajar nya dia mengabaikan spike miliknya yang harusnya bisa mendapat block out .  Tsuki hanya menatap remeh ke arah korai, seperti mengejek membuat dirinya tambah kesal. 

Kali ini pertarungan udara antara korai dan hinata.  Keduanya tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.  Hinata dengan cepat melesat mencetak point.  Saat hinata bersalaman dengan kageyama entab kenapa kageyama merasakan sesuatu yang aneh. 


"Tanganya panas sekali " ujar kageyama yang melihat hinata kembali ke posisi.  Seketika rasa khawatir itu lenyap di gantikan dengan rasa gugup. 

Kamomedai memimpin membuat kageyama harus kembali memutar otak agar bisa mencari celah untuk mendapatkan poin. 



Dari atas kuroko melihat hinata seperti ada yang aneh.  Kuroko menarik baju aomine membuat lelaki yang sedang serius menonton menatap kuroko. 

"Nani? " tanya aomine

"Hinata sepertinya dia demam" kata kuroko membuat semua anak kiseki no sedai langsung menatap ke arah hinata yang memang terlihat sangat kelelahan.  Namun keringatnya keluar lebih banyak, padahal dia juga baru mask fikir aomine. 

"Aku akan ke bawah" kata aomine


"Minecchi!!!!!!  " mashiro datang memeluk aomine lelaki berambut putih itu datang bersama dengan haru dan juga rin.  Sepertinya mereka juga baru selesai tanding. 

"Ada apa? " tanya haru melihat kepanikan aomine

"Hinata sepertinya dia demam " jawab kuroko membuat haru dan mashiro langsung mengikuti aomine.  Tiga orang super protektif ini memang tiada duanya. 














Kembali ke permainan akhirnya set ke dua di menangkan oleh karasuno.  Dan kali ini mereka harus bertanding lagi di set ketiga.  Hinata yang duduk sambil mengusap keringatnya dengan handuk merasa ada yang aneh.  Entah
kenapa kepalanya jadi kebih berat.


" hinata daijobu? " tanya yamaguchi yang melihat hinata sejak tadi hanya diam saja.  Semua anak karasuno menatap khawatir ke arah hinata.  Hinata hanya tersenyum dan mengatakan jika dia baik - baik saja.  Ya memang hinata merasa begitu tapi kageyama yang peka tahu jika kondisi hinata tidaklah baik -baik saja. 


"Ok kita rebut set ke tiga! " ucap daichi yang langsung membuat team kembali semangat.  Tsuki dan kageyama mengikuti hinata dari belakang benar serasa ada yang aneh. 

"Apa hinata demam ?" tanya tsuki

"Tanganya panas saat dia menyentuh tangan ku tadi " kata kageyama dua anak karasuno langsung was-was bagaimana jika hinata masuk mode zone dalam kondisinya yang tidak baik - baik saja. 












"Hinata kau baik kan? " tanya hirugami yang melihat hinata.

"Emmm aku baik " jawab hinata dengan senyum manisnya namun membuat hirugami sedikit terganggu kekringat hinata terus mengalir padahal belum mulai bertanding.  Korai yang ada di sebelah hirugami menatap hinata juga. 

"Hinata kenapa tidak istirahat saja " kata korai namun hinata menggelengkan kepalanya.  Dia mengatakan jika dia baik - baik saja yang malah membuat korai khawatir. 






Pertandingan sengit di mulai kembali kedua team saling adu keceoatan dan ketahanan.  Hinata masih sama dalam kondisi baik di mata penonton dan beberapa rekannya.  Namun tidak untuk kageyama, tsuki dan korai.  Mereka terus melihat ke arah hinata. 

Dari atas kenma menatap ke arah hinata yang sedikit terlihat sempoyongan.  Hinatanya tidak baik - baik saja, kuroo menatap kenma yang berdiri. 

"Kau mau kemana? " tanya kuroo

"Melihat shoyo dari bawah " setelah itu kenma pergi menuju ke bawah,  komori yang juga bertanding di lapangan sebelah menatap sekilas ke arah hinata.  Wajah hinata pucat

"Sakusa apa hinata demam?  Atau sakit dia terlihat pucat " kata komori yang membuat lelaki datar itu menatao ke arah hinata.  Memang jels terlihat hinata agak sempoyongan kenapa dia masih terus bermain padaham kondisinya tidak vit sama sekali. 

"Hinata " lirih komori dan sakusa.
















Bola kembali di lambungkan oleh hirugami.  Dari karasuno langsung mengarahkan ke setter.  Tanaka yang sudah siap menjadi umpan dan bola di spike oleh hinata.  Poin di dapat, semuanya bersorak. 

"Hinata jangan terlalu lelah " kata daichi yang melihat hinata.  Pertandingan semakin sengit hinata mulai tidak konsen kepalanya berkunang - kunang.  Kageyama yang melihat penjagaan binata kosong langsung memberi toss. 

Dengan sisa tenaganya hinta melompat dan berhasil memasukan bola.  Teriakan kembali menggema namun hinata terjatuh dan tak bisa berdiri lagi.  Sontak semua anak karasno langsung panik.  Dari luar lapangan aomine,  mashiro dan haru langsung panik bukan main. 



"Hinat hey daijobu? " tanya tanaka

"Shoyo kenapa tidak bilang kau sakit" kata noya mengusap keringat di dahi hinata

"Aku baik - baik saja aku masih bisa bertanding" kata hinata namun semua anak karasuno langsung melarang hinata. 



"Kau ini seperti anak kecil saja, ya memang anak kecil ahahaha" tawa tanaka mengusap rambut hinata

"Kau demam sejak awal,  harusnya kau sadari kondisimu" ujar kageyama

"Aku hiks... Baik hiks.. Baik saja " tangis hinata namun suga langsung mengusap air mata hinta.  Dia tahu jika hinata ingin berjuang bersama hingga akhir tapi kondisi fisik hinata tidak memungkinkan.










"Dia sudah pada batasnya " kuroo mentap hinata sendu chibi-chan kesayanganya sudah berjuang dengan baik. 








"Hinata" lirih korai melihat hinata yang jatuh tadi. 

"Dia memang sudah demam sejak awal dia terlalu memaksakan diri " kata hirugami yang juga menatap sendu hinata





Akhirnya oertandingan di lanjutkan dengan hinata di ganti oleh yamaguchi.  Di luar lapangan hinata tak berhenti menangis,  aomine memeluk adik kesayangnya itu.  Kenma yang datang tersenyum sambil memabawa tablet untuk hinata agar bisa menonton pertandingan.  Bagaimanapun hinata pasti tak ingin kelewatan pertandingan ini. 


"Kenma arigato " kata hinata melambaikan tangan ketika masuk ke dalam mobil milik akashi. 

"Aku akan menjenguk mu nanti shoyo " kata kenma melambaikan tanganyam







Memang benar tidak ada pertandingan tanpa masalah.  Wajar jika terjadi hal yang tak di inginkan. Karasuno kembali kehilangan tsuki karena lelaki itu cidera dan kini anak kelas dua dan tiga bersama kageyama berjuang di set ke tiga. 













Peluit berbunyi hinata menatap sedih saat dia melihat set ketiga di menangkan oleh kamomedai.  Aomine memeluk hinata begitu juga mashiro. 

"Daijobu masih ada waktu kau tak harus merasa bersalah.  Kau bisa membalas kekalahan hari ini di hari esok " ucap aomine

"Sho-chan sudah berusaha dengan baik " kata mashiro memeluk hinata

"Adikku tak akan kalah hanya karena hal seperti ini" haru mengusap kepala hinata. 


















Tbc

MY SWEET HINATA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang