Hallo teman-teman..
Sebelumnya aku minta maaf, untuk part kali ini mungkin aku akan berbicara keluar dari part yang seharusnya aku publish.Aku berterimakasih banget buat kalian yang setia baca cerita Arabelle❤ terutama kalian yang ga lupa kasih vote dari setiap part🤗
Aku sama sekali tidak memaksa kalian untuk follow akun aku. Tapi alangkah baiknya, untuk menghibur aku dan menyemangati aku untuk melanjutkan cerita. Aku minta kalian vote di setiap part cerita Arabelle, kalian bebas memberikan saran atau kritik yang membangun di komentar.
Jadi aku menyarankan untuk kalian pembaca setia Arabelle atau pembaca baru Arabelle, untuk vote terlebih dahulu sebelum membaca. Agar meminimalisir kalian lupa memberi vote😊
✨SELAMAT MEMBACA✨
"Kamu baik-baik di sana ya. Harus sering telpon bunda, ga boleh makan telat juga," ucap Armeira pada anaknya yang akan naik ke dalam jet pribadi untuk sampai di Los Angeles.
"Bunda serahin aja semua sama Sadam. Sadam bakalan ingetin Ara untuk makan hehe."
Armeira menatap Sadam berkaca-kaca lalu menatap kembali putrinya. "Kalian baik-baik di sana ya."
"Iya bunda. Ara janji, Ara akan baik-baik aja di sana. Doain supaya Ara bisa beraktivitas seperti semula lagi bun, dan cepet-cepet pulang ke Indonesia untuk temenin bunda."
"Pasti sayang."
"Ekhem!" dehem Ares, semua manusia yang berada di sana memalingkan wajahnya menghadap Ares.
Ara menatap Ares dengan serius. Pria itu tersenyum dengan tangan menggandeng Wenda yang tersipu malu.
"Ares cuma mau bilang kalau Ares mau rujuk sama Wenda," singkat namun membuat siapapun yang mendengarnya terkejut.
"Seriously??!!" spontan Sye.
"Udah gue kira," sungut Arabelle.
"Alhamdulillah, bunda ikut seneng dengernya."
"Om turut bahagia," ucap Jovan sembari menepuk pundak Ares.
"Semoga lu ga pempermainian lagi hati wanita bro," ucap Sadam terkesan sarkas.
"Maksud lu?!" emosi Ares.
"Udah-udah. Kamu hati-hati ya sayang. Sadam, bunda titip Arabelle ya."
"Om juga titip anak om ya nak."
"Insyallah bun, om. Sadam sebisa mungkin selalu jaga Arabelle."
Perpisahan ditutup dengan saling berpelukan. Jovan lama sekali memeluk putri nya itu, seolah menjadi teguran baginya. Di saat Arabelle sudah bisa menerima dirinya di saat itu pula ia harus kehilangan Arabelle untuk waktu yang cukup lama.
***
LOS ANGELES
Sadam dengan telaten mendorong kursi roda Ara. Arabelle di sambung dengan cuaca dingin negara ini, langit yang menggelap namun keadaan masih ramai. Sadam membawa Ara masuk ke dalam ruangan yang bertulis only crew di pintu utamanya. Ternyata ruangan itu bisa di bilang kantor Jet Pribadi sekaligus kantor administrasi sekolah penerbangan tempat Sadam menuntut ilmu.Mobil berwarna hitam sedang dikendarai oleh Sadam di jalanan Los Angeles yang masih sangat ramai. Arabelle takjub dengan negara ini, ia tak menduga bahwa pada akhirnya ia akan tinggal untuk beberapa saat di Negara Hollywood ini.
"Di sini jam 10 malem, berarti di Indonesia sekitar jam 8 pagi. Kamu akan mengabarin bunda?" tanya Sadam yang masih fokus dengan kemudinya.
"Hmm nanti saja. Aku belum mengurus nomorku agar bisa digunakan di sini."
![](https://img.wattpad.com/cover/247911017-288-k416759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabelle [COMPLETED]
General FictionBagi Ara, Jovan adalah pemberi luka hati pertama untuk anak perempuannya. Ia meninggalkan keluarga nya demi seorang wanita yang menjadikan kekurangan Sarah Armeira menjadi kelebihannya. Jovan hanya melekat pada nama Ara, tetapi tidak di hatinya. Set...