30 || Buka Akhir dari Segalanya

291 18 8
                                    

Hallo guys, aku ga bosen untuk ingetin vote dulu sebelum baca. Karna vote kalian sangat berharga untuk aku🤗


.
.
.


"Lu tanya sama Aulia, apa perlu gue yang bertindak besok?!"

Dalam perjalanan menuju kantornya, Fadli terus memikirkan perkataan Ares. Apa yang akan terjadi hari ini pikirnya.

Fadli mengurungkan niatnya untuk memasuki ruangannya, ia berjalan menuju gedung lainnya untuk sampai di ruangan Aulia. Langkah Fadli terhenti saat mendengar ricuh di lorong studio-studio untuk on air.

"Tapi kamu sendiri hampir membuatku dalam bahaya Ben!" sungut seorang gadis yang suaranya sangat familiar di telinga Fadli.

Fadli bediri dengan hati-hati, ia bersembunyi di balik tembok.

"Sayang, yang aku lakukan itu untuk kamu. Agar kamu bisa mendapatkan Fadli seutuhnya!" balas Ben, tangannya menggengam tangan Aulia dengan posesif seperti takut kehilangan.

"Lalu sekarang siapa yang akan bertanggung jawab untuk semua ini? Mba Arabelle terluka gara-gara ulah mu."

"Ulah ku?" tanya Ben tertawa renyah. "Ulah kita berdua. Aku yang menolongmu agar Fadli bisa kamu miliki. Kau lupa hm?"

"Tapi tidak dengan rencana gila seperti itu Ben!!" sentak Aulia masih belum menerima.

"Gila mana dengan rencanamu yang menyuruh orang untuk mencelakai Arabelle di jalan?" skakmat Ben. Aulia terdiam, kedua rencana nya memang gila jika dipikir-pikir.

"Angkat tangan!!" teriak seorang polisi sembari menodongkan pistol pada mereka berdua.

Aulia dan Ben tak berkutik, setelah kedatangan polisi itu datang pulang 3 polisi lainnya dan 2 orang pria berbadan kekar yang tak lain ada orang suruhan Ares.

2 dari 4 polisi itu memborgol Aulia dengan Ben, mereka di bawa paksa menuju kantor polisi.

"Mas, ini tidak seperti yang kamu bayangkan," sahut Aulia saat ia melewati Fadli yang mematung.

"Jalan!" sentak polisi yang membawa Aulia.

Aulia dan Ben menjadi fokus seluruh pegawai, diam-diam semua pegawai membicarakan Aulia. Kedua pria kekar itu menghampiri Fadli, ia memberitahu bahwa Ares menunggunya di parkiran.

Fadli berjalan menuju mobil Ares, matanya melihat Aulia yang digiring paksa untuk masuk ke dalam mobil polisi.

"Udah tau kebusukan calon istri lu?" tanya Ares dengan muka sangat puas.

"Ini ulah lu?"

"Gue?! Jelas-jelas ini ulah calon istri lu sama pacarnya! Gue melakukan apa yang seharusnya gue lakukan sebagai orang yang sayang sama Arabelle!" Ares berdecak sebal, ia mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.

Ares memutarkan video yang berisi Aulia dan Ben saat acara bakti sosial itu. Fadli mengepalkan kedua lengannya, ia benar-benar tak menyangka akan semua ini.

"Assalammualaikum bu?" sahut Fadli pada orang di dalam telpon nya.

"Nak, apa yang terjadi dengan Aulia?" sahut wanita paruh baya itu sembari menangis.

"Terlalu rumit untuk dijelaskan bu, biar Fadli yang mengurus semua ini. Fadli tutup ya bu, assalammualaikum," Fadli kembali menaruh ponsel ke dalam sakunya.

"Gue masih banyak urusan, gue rasa lu masih waras ga akan membela orang yang salah," tutur Ares lalu masuk kembali ke dalam mobilnya.

***

Arabelle [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang