Hallo selamat datang semuanya di part 48. Terimakasih yang sudah setia membaca cerita Arabelle, jangan lupa untuk vote dan komen jika ada masukan. Usahakan vote sebelum membaca cerita ya🥰🤗
.
.
.Setelah mengetahui bahwa Arabelle sedang mengandung, keesokkan hari nya Fadli mengajak Arabelle untuk pergi ke dokter kandungan. Lagi-lagi Diana menyarankan untuk pergi ke dokter kandungan nya saat mengandung Diarez.
"Kandungan nya sudah menginjak 2 bulan, 11 hari lagi jalan ke 3 bulan ini. Calon anaknya baik sekali, tidak merepotkan bunda nya," sahut sang dokter sembari masih menggerakan alat USG di perut Arabelle.
Fadli berkaca-kaca melihat calon anak nya yang sudah mulai terlihat di dalam perut Arabelle. Ia terus memegang erat tangan Arabelle dan sesekali mencium punggung tangannya.
"Dok, untuk jenis kelamin bisa dilihat sejak usia kandungan berapa ya?" tanya Arabelle.
"Saat usia kandungan 15 sampai 20 minggu ya bun. Antara 4 sampai 5 bulan, sabar menunggu saja waktu itu tidak lama kok," jelas sang dokter.
"Hehe, ga sabar banget," sahut Arabelle.
Setelah melaksanakan konsul lebih lanjut mengenai kehamilan, Arabelle dan Fadli berjalan menuju basement tempat mereka memarkirkan mobilnya.
Perubahan Fadli cukup terlihat setelah mengetahui bahwa Arabelle sedang mengandung buah hatinya. Fadli semakin protektif dan memperhatikan setiap gerak gerik sang istri.
"Kamu mau makan apa sayang?" tanya Fadli sembari menggandeng Arabelle.
"Sushi."
"Kurangin makan yang begitu ya sayang. Gimana kalau makan di tempat ayah aja?"
"Kalau kamu akhirnya ambil keputusan, ga usah nanya. Aku kesel!" gertak Arabelle lalu melepaskan rangkulan Fadli.
Fadli tersenyum sembari mengelus perut sang istri, ia melajukan mobilnya dengan hati-hati menuju restoran Jovan. Perjalanan membutuhkan waktu selama 45 menit, kini mobil Fadli sudah terparkir kemudian mereka berjalan memasuki restoran.
"Hallo anak ayah," sapa Jovan yang menghampiri Arabelle dan Fadli.
"Assalam'mualaikum ayah."
"Waalaikum salam sayang, mau duduk di mana?"
"Lesehan aja yah," Jovan mengangguk lalu memerintah salah satu pegawainya untuk menyiapkan satu lesehan untuk Arabelle dan Fadli.
Setelah menunggu cukup lama, makanan yang mereka pesan sudah dihidangkan di meja. Sejak mengantar Arabelle dan Fadli, Jovan berpamitan memasuki ruangannya untuk meeting dengan WO.
"Ayah belum tau kamu hamil?" tanya Fadli sembari memakan ayam bakar pesanannya.
"Belum. Rencana nya aku mau kumpulin orang tua kita mas, tapi mas?" gantungnya.
"Kenapa sayang?"
"Jahat ga ya, aku udah kasih tau temenku tapi orang tua kita belum di kasih tau," sedih Arabelle menatap Fadli dengan sendu.
"Gapapa sayang. Kamu lanjutin makan dulu ya, nanti kita obrolin masalah ini lebih lanjut."
***
![](https://img.wattpad.com/cover/247911017-288-k416759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabelle [COMPLETED]
Tiểu Thuyết ChungBagi Ara, Jovan adalah pemberi luka hati pertama untuk anak perempuannya. Ia meninggalkan keluarga nya demi seorang wanita yang menjadikan kekurangan Sarah Armeira menjadi kelebihannya. Jovan hanya melekat pada nama Ara, tetapi tidak di hatinya. Set...