40 || Kembalinya Membuat Masalah

239 18 2
                                    

Hi guys, jangan lupa untuk vote terlebih dahulu sebelum membaca cerita ya🤗

.
.
.

Udara di Los Angeles terbilang cukup panas hari ini. Amber sang model profesional baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Ia memasuki ruangan bernuansa cream miliknya, tak lama dari itu pintu kembali terbuka menampakkan seorang wanita yang sudah lama tidak terlihat.

"Hi, good afternoon Amber. How are you?" sahutnya dengan girang. Memeluk paksa Amber, lalu menepuk-nepuk tangannya setelah itu.

"Saya rasa semakin sini, kamu tidak memiliki etika yang baik. Seharusnya orang berpendidikan seperti mu mengerti bagaimana tatakrama bertamu!" hardik Amber. Pandangannya ia fokuskan kepada majalah yang berjejeran di meja tepat di hadapannya.

"Upss! Saya lupa bahwa hari ini, saya sedang menghadap model profesional. Tapi.. saya rasa itu tidak akan terjadi, jika kamu tidak memanfaatkan Sadam!" gumam wanita itu.

"SHUT UP! Gue ga pernah memanfaatkan Sadam kayak lu, Evelyn!!"

"Wow! Luar biasa sekali anda. Bisa merubah cara bicaramu hanya beberapa detik saja," ledek Evelyn sembari bertepuk tangan.

"Cepat katakan apa tujuan mu?"

"Di mana Sadam?"

"Untuk apa kau mencari dia? Dia suka menikah dan memiliki seorang putra yang tampan!" sahut Amber.

Evelyn berdecak tidak percaya, ia mendudukan dirinya di single sofa tepat berhadapan dengan Amber. "Really? Please, don't lie to me Amber."

"Saya tidak berhadap kamu percaya. Tapi boleh buktikan sendiri jika tidak percaya," cuek Amber lalu pergi meninggalkan Evelyn di ruangannya.

"Lagi pula untuk apa kamu bertanya Sadam di mana? Bukannya jelas sekali kau mengetahui alamat kantor dan apartemennya?!"

Evelyn menahan marahnya, kembalinya ia adalah untuk merencanakan hidup bersama dengan Sadam. Lelaki yang kurang lebih 2 tahun menemani nya di segala situasi. Ia tampak kikuk di hadapan Amber, menghentakan kaki kemudian keluar tanpa pamit dari ruangan itu

***

Arabelle membantu Ellgar bersiap-siap untuk masuk kelas les pertamanya. Sadam sudah menunggu kedua orang kesayangannya itu di meja makan, sedangkan Marie membantu menyiapkan makanan di dapur.

Marie menyiapkan banyak sekali hidangan untuk orang-orang terkasihnya. Makanan yang sengaja ia masak sekaligus sebagai ucapan terimakasih atas kebaikan Sadam dan Arabelle selama ini. Marie memberitahu keduanya bahwa masa kuliah nya sebentar lagi, saat ini ia sedang menyusun tugas akhir dan mengikuti penelitian bersama beberapa dosen di kampus nya.

"Anak papi udah ganteng," sahut Sadam setelah Ellgar duduk di sampingnya.

Arabelle beralih membantu Marie untuk meletakkan semua makanan di meja makan.

"Papi akan antar kamu ke tempat les," ucap Sadam setelah selesai bersarapan.

"Mami akan jemput kamu nanti ya sayang. Mami tidak bisa ikut antar kamu, karena mami ada sedikit urusan dengan Kak Marie," papar Arabelle diangguki oleh Ellgar.

Sadam dan Ellgar berpamitan, sedangkan Arabelle membantu Marie untuk menyiapkan sebagian barang yang akan Marie bawa untuk penelitian. Barang Marie memang sebagian ada yang di simpan di apartemen Sadam.

"Aku bangga sama kakak. Belum pernah menikah, tapi sudah telaten mengurus anak dan berkomitmen untuk mengurus Ellgar dengan bror. Terlihat di matanya bahwa ia sangat bersyukur dipertemukan dengan kakak dan bror," ucap Marie. Ia terus memberikan senyuman pada Arabelle.

Arabelle [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang