24 || Bakti Sosial

196 22 3
                                    

Fadli sudah hampir 5 kali bulak balik mengangkat kardus dari lobi perusahaannya ke mobil nya. Hari ini akan dilaksanakan bakti sosial atas rasa syukur yang sudah diraih oleh IB Group. Berbeda dengan Fadli, Ara dan kawan-kawan sudah standbye di salah satu daerah kumuh yang menjadi objek acara mereka.

Fadli menjalankan mobilnya setelah keperluan yang ia bawa sudah masuk dalam mobilnya. Di samping Fadli sudah ada Aulia, ia bertugas akan meliput kegiatan baksos nanti bersama 3 rekan lainnya yang sudah berada di lokasi.

"Mas?"

"Hmm?"

"Nanti ada Mba Ara ya?"

"Hmm, diakan EO dari keseluruhan acara ulangtahun IB Group." Tutur Fadli.

Aulia menghentikan pembicaraannya, mata nya fokus menatap jalanan kota yang padat merayap. Setelah perjalannya kurang lebih memakan waktu 30 menit, mobil Fadli memasuki lapangan yang sudah terparkir banyak kendaraannya dengan logo IB Group dan Rad Organizer.

Seperti biasa Fadli tak lupa membukakan pintu untuk Aulia sebelum ia menghampiri rekan-rekannya yang sibuk memindahkan beberapa barang.

"Dli?" Ujar Ara yang menghampir Fadli sembari membawa rundown acara yang sudah disusun oleh team EO.

"Thanks ya Ra." Ucap Fadli menerima rundown tersebut.

"Mas?" Sungut Aulia sembari langsung merangkul Fadli dengan mesra.

"Kalau gitu gue pamit dulu." Sahut Ara lalu meninggalkan Fadli dan Aulia.

Ara membantu membereskan bale RW yang akan digunakan untuk belajar anak-anak di daerah ini.

"Ra, gue udah cek semuanya. Tinggal nunggu anak-anaknya sih." Sahut Sye sembari memberikan check list untuk diperiksa Ara.

"Mba, 5 menit lagi anak-anak bakalan dateng." Ucap Kiki.

"Oke, atur aja ya. Kalau gitu gue periksa di luar dulu, sama gue disuruh Om Ibra buat ke mandor pembangunan musholla." Papar Ara pada Kiki dan Sye.

"Ok Ra, hati-hati lu." Ujar Sye.

Sedangkan di sisi lain, Aulia bersama ketiga rekannya sedang briefing untuk peliputan acara inti nanti. Sudah hampir 1 bulan Aulia bekerja di IB Channel dan mendapatkan posisi produtions assistant yang bertugas membantu kelancaran acara mulai dari awal sampai selesai. 3 rekan lainnya itu termasuk cameraman dan crew.

"Ben?" Sahut Aulia saat berpapasan dengan pria yang lama tidak ia jumpai.

"Kamu kemana aja Ben?" Sahut Aulia lagi. Sedangkan Ben, ia segera menarik Aulia menjauh dari orang banyak di sana.

"Ben aku kangen sama kamu." Herdik Aulia tak melepaskan Ben dari pelukannya.

"Kamu baik-baik aja kan Lia? Aku kangen banget sama kamu. Aku balik ke Bandung buat serius sama kamu." Ujar Ben sembari memegang erat tangan Aulia.

"Ben aku ga bisa.

Aku udah tunangan sama pria pilihan ayah."

"Fadli?" Ucap Ben.

"Kamu tau bahwa Fadli hanya mencintai Arabelle. Lihat, gadis yang lugu, yang giat bekerja, dan yang sudah memantaskan diri seperti Arabelle itu yang Fadli suka bukan seperti mu." Papar Ben sembari ia mengarahkan mata Aulia untuk melihat Ara yang sedang berbicara dengan mandor yang bertanggung jawab membangun musholla di sana.

"Dia Arabelle, gadis yang sangat di sayangi oleh Fadli." Bisik Ben lagi.

Aulia memang terlihat sangat emosi sekarang. Ia merasa bahwa kehadiran Ara membuat posisinya akan tersisih dari hati Fadli. Aulia berjalan mendekati Ara sedangkan Ben tersenyum sinis. Dendam kepada Fadli masih menggelebu di hati Ben, Sinta dan Ara adalah dua-duanya gadis yang Ben inginkan namun terhalang karena Fadli sampai akhirnya ia mendapatkan Sinta denga cara yang keji.

Arabelle [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang