Seventeen 🔎

2K 155 46
                                    

Disaat Alana masih kesal, Vita sibuk mengotak-atik handphone Alana untuk mencari postingan Juna yang ia maksud, setelah ketemu akhirnya Vita menunjukkan ke Alana.

"Nih, Al," tunjuknya memberi tahu dengan menyodorkan handphone Alana.

Alana masa bodo, seperti orang bad mood dan tidak bersemangat seperti tadi. "Idih, sok keren," cibir Alana saat melihat postingan Juna. "Lo juga gak bakal viral kalo bukan karena gue!" Maki Alana berteriak kesal.

"Suttt, gak boleh gitu," nasehat Vita membuat Alana memutar bola matanya malas.

"Mana ya komen yang waktu itu gue temuin, kok sekarang tuh akun gak ketemu sih? Kebanyakan komentar nih pasti," gumam Vita sibuk mencari.

Ekor mata Alana sedikit melirik ke layar handphone-nya yang ada di tangan Vita, seketika ia melihat lagi foto Juna tersebut. "Itu emangnya dia berdiri di depan rumah dia ya?"

"Kurang tau juga sih, tapi salah satu netizen bilang gitu."

"Gua tau tuh rumah."

Seketika Vita melotot kaget sambil menunjukkan lagi foto Juna di depan wajah Alana agar lebih dekat, karena salting melihat wajah Juna langsung di depan wajahnya langsung saja Alana menjauhi layar handphone-nya.

"Serius Lo, Al?"

"Serius. Itu modelan rumahnya kayak si komedian Doris tuh, gue kan pernah ke rumahnya. Nah modelan perumahan si Doris itu rata-rata kayak gitu. Nama perumahannya gue lupa, tapi jalannya masih inget, perusahaan elit banget itu mah," jelas Alana membuat Vita senang.

"Yaudah, langsung gas aja," ujar Vita semangat.

"Kita kesana nanya apaan emang?"

"Bukan kita tapi Lo," koreksi Vita sambil menunjuk Alana. "Yang berurusan sekarang itu ya elo."

"Yang punya ide buat grebek Juna elo, tapi yang nyuruh introgasi dia kok jadi gue?" Heran Alana kesal. "Caranya gimana."

"Lo begitu masuk, langsung aja bilang 'jangan bergerak, anda sudah saya kepung' gitu," jawab Vita asal sambil tertawa tetapi langsung diam saat melihat Alana yang malah datar.

"Dah, lah, langsung aja Lo kesana, bilang aja yang masalah gue di dapur tadi ke dia, oke?" Usir Vita membuat Alana mau tak mau langsung berdiri.

"Yaudahlah," balas Alana lesu dan berjalan ke arah pintu apartemen Vita.

***

Di dalam mobil, Alana merasa bimbang untuk menemui Juna. Semua karena Alana merasa mereka sudah selesai dan seperti sudah masing-masing. Jadi untuk apa lagi?

Tetapi, tujuan utama Alana menemui Juna tak lain adalah untuk bertanya dan memberi solusi dengan baik-baik agar Alana dapat pencerahan dari masalah ini. Semua menyangkut masa lalunya. Jika Gibran masih tertutup padanya, maka tak ada salahnya jika ia tanya langsung ke Juna.

Sampai juga Alana di gerbang kawasan perumahan elit tersebut, karena tidak tahu alamat rumah Juna, akhirnya Alana bertanya dengan satpam yang berjaga di depan post.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya seorang satpam menghampiri mobil Alana saat Alana menurunkan kaca mobilnya.

"Tau rumah pak Arjuna Dewantara gak, pak?"

SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang