Twenty Two 🔎

2K 150 45
                                    

"Aku mulai cinta sama kamu, Jun."

Juna menganga lebar, masih tak percaya oleh pengakuan Alana, sedangkan Alana sendiri malah berani menatap Juna lebih dalam seolah menantang Juna agar mau menjawab ucapannya.

"Kok diem?" Tanya Alana pelan dan lambat laun agak sedikit kecewa. Kemudian Alana menghadap ke arah laut tetapi pandangan Juna tetap fokus ke Alana. "Kirain kamu suka balik."

"Ekhem, kenapa?" Tanya Juna yang sepertinya kehabisan topik, daripada Alana di kacangin 'kan kasian, padahal bilang rasa suka ke orangnya langsung itu sangat menguras energi.

"Gak ada alasan aku bisa cinta sama kamu, Juna. Semua terasa tiba-tiba aja, mungkin karena aku selalu sama kamu terus," balas Alana sambil tersenyum dan pandangannya tetap menuju ke arah laut karena tak berani menatap Juna takutnya ekspresi Juna tak sesuai yang Alana harapkan.

"Saya harus gimana?" Tanya Juna yang terdengar agak ngeselin di telinga Alana.

"Ya gak gimana-gimana, terserah juga," jawab Alana dengan nada agak kesal sedikit. "Tau gak sih, ini kali pertamanya aku bilang suka ke orang langsung."

"Kamu ragu buat bales ya? Gak apa-apa, kok," ujar Alana yang tiba-tiba menghadap Juna. "Aku tahu di hati kamu masih ada Diva dan di kehidupan nyata kamu juga punya pacar waktu di kantor itu."

Juna menggeleng cepat merasa gak terima aja gitu. "Gak-gak, saya gak pernah Sudi pacaran sama Luna!"

Luna? Oh, jadi Lala itu Luna? Ucap Batin Alana seolah baru tahu.

"Terus kalo bukan pacar siapa dong? Yailah sok-sok'an juga di depan kantor ngomong 'saya juga kesini mau jemput pacar saya' yaelahh bo'ong doang ternyata, cuman manasin, huu!" Ejek Alana membuat Juna ikut tertawa.

Mereka berdua akhirnya tertawa sambil menikmati sunset di sore hari yang terasa nyata di depan mereka saat ini.

"Sejak kapan kamu sadar kalo bisa cinta sama saya, Al?" Tanya Juna yang masih benar-benar penasaran akan hal itu.

"Hmm ... Sejak kapan ya? Sekitar 2 jam yang lalu," balas Alana sambil mikir.

"Ck, masih terlalu bentar itu," remeh Juna membuat Alana mencubit lengan Juna hal itu membuat Juna meringis lebay.

"Mau tau gak yang lama itu kayak mana?" Tanya Juna membuat Alana mengangguk cepat karena penasaran.
"Yang lama kayak saya, Al. Sejak di depan kantor Miss glowing."

"M-maksudnya?" Tanya Alana mulai agak gugup karena butuh penjelasan dari Juna atas kebingungannya itu.

"Saya gak suka lihat kamu sama Gibran waktu itu, dan mulai muncul perasaan cemburu, padahal kalau di pikir-pikir kenapa saya harus cemburu," Balas Juna sedikit memberi jeda. "Saya juga selalu kepikiran tentang kamu, Al. Lama-lama saya sadar kalau saya mulai suka sama kamu," lanjut Juna dengan suara yang di kecilkan di akhir.

"Hah, Apa? Coba ulang?" Tanya Alana agak sengak.

"Saya suka sama kamu."

"Ulangi?"

"I like you," ujar Juna yang terpaksa agak alay, seumur-umur dia gak pernah ngomong gitu.

SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang