Thirty Four 🔎

1.7K 143 2
                                    

Alana berhenti dari aktivitasnya lalu menoleh ke belakang menatap kepergian Vita yang seperti terburu-buru, yang tadinya Alana masa bodo, kini ia agak sedikit kepo.
"Ada urusan apa tuh anak?" Heran Alana sambil mengangkat sebelah alisnya.

Alana pun berjalan ke arah tribun untuk mengambil tasnya yang dititipkan di loker. Alana baru ingat juga bahwa ia ada jadwal duet di sebuah konser salah satu band terkenal, tentu saja Alana sangat antusias dan ingin segera berangkat ke lokasi sebelum acara dimulai.

*

Juna sedang makan bersama dengan Diva di sebuah restoran, Diva tengah fokus menyantap hidangannya tanpa ada gangguan, sedangkan Juna sibuk melamun ke arah luar jendela restoran memandangi lalu lalang mobil yang lewat. Sadar ada yang aneh, membuat Diva menegur Juna.

"Hey, Jun!" Tegur Diva sambil melambaikan tangannya ke depan wajah Juna, tak lama dari itu Juna pun tersenyum.

"Aku gak lagi melamun, Div."

"Terus, kok diem?"

"Lagi mikirin sesuatu."

Diva pun menguyah dengan pelan merasa heran dan curiga, tapi setelah itu ia mencoba masa bodo. "Juna, tolong ambilin sambel di depan kamu."

Juna pun menyodorkan wadah sambal itu dengan biasa saja, tapi setelah itu Juna kaget dan sadar saat ia melihat Diva menuangkan banyak sambal ke piringannya.

"Apa gak kepedesan?" Tanya Juna heran.

"Gak pedes gak asik, semakin pedes makanan, semakin enak rasanya," balas Diva yang tampak senang, tapi Juna malah memicingkan matanya merasa heran.

"Padahal dulu kamu gak doyan pedes, ada cabe dikit aja kamu udah kesel duluan," ucap Juna yang entah kenapa membuat Diva tersedak dan terbatuk-batuk, membuat Juna dengan cepat menyodorkan minumnya.

Setelah minum, Diva tampak celingak-celinguk. "Itu kan dulu, sekarang udah beda, semua orang pasti akan berubah-ubah kan?"

"Hm, termasuk sifat dan kebiasaan," balas Juna bergumam dan tidak didengar oleh Diva.

Juna memainkan kunci mobilnya yang ia ketuk-ketukkan ke kaca meja makan. "Div, sampai sekarang kamu belum cerita ke aku gimana kamu bisa selamat, lalu menghilang dan hidup tanpa aku dan keluarga, bicara keluarga, kamu gak temui mereka?" Tanya Juna yang akhirnya baru kepikiran tentang keluarga Diva.

Diva kembali minum seolah tampak sedang berfikir. "Kasih aku waktu buat cerita."

"Sampai kapan?" Tanya Juna heran dan sepertinya sudah diambang kesabaran, karena Juna memang sangat penasaran dengan kisah hidup Diva selama 10 tahun menghilang.

"Sampai semuanya akan terbongkar mungkin," ucap seseorang yang ada di belakang Juna, membuat Juna menoleh ke belakang menatap Vita yang sedang menatap mereka berdua dengan tajam.

"Vita?" Gumam Juna heran.

"Dia siapa?" Tanya Diva ke Juna membuat Juna menoleh menatap Diva.

"Dia adalah--

"Sahabat Alana," balas Vita memotong ucapan Juna sambil melotot ke arah Juna agar berhati-hati jika bicara, Juna yang mengerti maksudnya hanya diam, walaupun Juna heran dengan maksud kedatangan Vita disini.

SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang