Malamnya, Alana mundar-mandir tidak jelas di kamarnya, perasaanya menjadi gelisah setelah pulang dari rumah Juna tadi sore. Alana merasa ada yang disembunyikan dari ucapan dan gelagat Juna, tetapi cara menyampaikannya juga sangat susah dicerna otak, membingungkan lebih tepatnya. Setiap kata demi kata yang keluar dari mulut Juna seperti tertuju kepadanya.
Belum lagi tadi yang masih mengganjal di pikirannya adalah saat ia memegang foto Juna dan Diva saat pentas, Alana sendiri bahkan dikejutkan dan dibawa berpetualang ke dimensi lain seolah ia merasakan apa yang Juna dan Diva rasakan saat itu, walau sekejap, tetapi terasa nyata.
Kini, Alana rasa ia ada hubungannya dengan Juna, Alana merasa ia tak boleh jauh-jauh dari laki-laki itu karena ia merasa seluruh kunci jawaban hidupnya ada di Juna.
Alana berjalan membuka lemari, Alana menyadari ucapan Juna dan Vita beberapa hari yang lalu bahwa mereka meminta Alana untuk mencari tahu melalui barang-barang bawaan saat terakhir kali ia kecelakaan. Karena sapa tahu ada petunjuk.
Alana membuka sebuah laci di dalam lemari. Ada sebuah kotak perhiasan yang ia kumpulkan disana, awalnya berniat ingin ganti gelang, tetapi saat ingin memakai gelang, Alana menyadari ada tanda lahir di lengan kanannya.
"Efektif gak sih tanda lahir ini?" Tanya Alana ragu sambil menatap lengan kanannya.
Saat Alana menaruh gelang lamanya ke kotak perhiasan, ia kembali di kagetkan saat ada sebuah kalung berbalut emas putih dengan sebuah liontin inisial.
'AD'
Alana menerawang kalung itu dan menatapnya dalam-dalam. Alana menepuk jidatnya, baru ingat kalau kalung inilah satu-satunya yang ia pakai saat di rumah sakit dulu. Mungkin terlalu lama disimpan, jadinya Alana lupa.
"Lala, nama aku kira-kira siapa ya?"
Lala tampak berfikir lama dan Alana setia menunggunya. "Apa ya? Inisialnya mau apa?"
"AD," balas Alana saat itu sambil menatap liontin kalungnya diam-diam, sengaja ia tak beri tahu Lala bahwa ia menyimpan kalung itu.
"Alana deh, iya gak sih?"
"Bagus tuh, nama panjangnya harus D deh, punya ide?"
"Alana Davika. Mulai sekarang aku panggil kamu Alana, oke?"
Mengingat itu, Alana menjadi sangat rindu dengan sosok yang bernama Lala, setia merawatnya dan memberikannya sebuah nama unik. Tetapi yang membuat Alana sedih adalah saat pertemuannya kemarin dengan Lala, Lala tampak tak terlalu menggubris kehadirannya, apalagi statusnya yang diakui Juna sebagai pacar Juna.
Kini, Alana mengganti kalung yang selama ini ia pakai dengan kalung berinisial AD tersebut, sapa tau dapat petunjuk 'kan?
***
Di ruang kerja pribadinya, Gibran duduk di depan laptop sambil tersenyum-senyum sendiri menatap layar laptopnya seolah ada yang membuat suasana hatinya menjadi senang.
Alana, wanita itu tersenyum menatap kamera tetapi seolah memberikan senyumannya kepada dirinya. Gibran sedari tadi hanya menghabiskan waktunya hanya untuk menatap Alana, sang model iklan produk perusahaan tempatnya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END)
RomanceRank : #1🥇Acak: 23-10-2023 #1🥇Misteri: 20-11-2023 #Top5🏅Cerita Pendek: 20-10-2021 #1🥇Abdi Negara: 19-01-2023 #1🥇Penyanyi: 27-02-2023 #1🥇Teka-teki: 20-11-2023 -- Arjuna Dewantara atau kerap disapa Juna, adalah seorang perwira polisi berusia 30...