Hari ini, media berita Indonesia sedang dihebohkan dengan kasus prostitusi online yang menyeret nama seorang artis ternama yang sedang naik daun. Hal itu membuat netizen Indonesia masih penasaran dengan sang artis yang masih disamarkan inisialnya. Yaitu berinisial AD.
Banyak wartawan yang sedari malam mengunjungi kapolsek untuk meminta klasifikasi terkait nama AD yang sedang ramai di bicarakan.
"Saudari Artis yang berinisial AD, tadi pagi tepat pukul 08.00, di grebek aparat kepolisian di salah satu hotel berbintang di Jakarta Selatan atas kasus Prostitusi online dengan 10 barang bukti, seperti percakapan-percakapan dengan para muncikari." ucap Ragas yang mewakili menjawab pertanyaan wartawan yang tidak henti-hentinya merekam.
Hingga tepat pukul 11 siang, media massa gosip sudah di ramaikan oleh artis yang dimaksud adalah Alana Davika, Penyanyi muda pemenang ajang pencarian bakat 7 bulan yang lalu.
Netizen maha nganggur sudah ramai mengunjungi instagram pribadi milik Alana Davika dan di komentari nyinyiran pedas, hal itu membuat sang pemilik akun menutup seluruh komentar postingan sementara sampai ia benar-benar selesai dengan kasus sang artis.
Melihat wanita cantik di hadapannya membuat Juna jadi teringat akan seseorang, seseorang yang baru-baru ini ia lihat. Sedetik kemudian Juna baru ingat, bahwa Alana adalah wanita yang sempat hampir ia tabrak waktu itu. Juna pun sebisa mungkin menyembunyikan ekspresi kagetnya sambil membenarkan posisi duduknya.Alana duduk di depan Juna yang menatapnya sedari awal sudah sinis. "Saudari Alana, bisa anda jelaskan apa motif tujuan anda sampai bisa prostitusi online?"
"UDAH SAYA BILANG, SAYA TIDAK PROSTITUSI!" bentak Alana kesal sambil menggebrak meja dan tak peduli jika di hadapannya adalah seorang polisi.
"Mbak, bisa santai? Saya tanya baik-baik lho, mbak mau masalah ini cepat selesai 'kan?" Ujar Juna dengan tegas dan sabar menghadapi wanita malam dan bar-bar yang ada di hadapannya sekarang.
"Ck! Seumur hidup saya, saya gak pernah mau berurusan dengan yang namanya polisi, tapi ini? Malah berurusan!"
"Mangkanya jangan cari gara-gara, mbak."
"Siapa yang cari gara-gara, orang saya nggak prostitusi kok!"
"Nggak? Terus dengan 10 barang bukti itu apa?"
"Ya kan namanya juga saya di fitnah, lagian bapak sih udah tau polisi asal main tangkep aja, cari dulu dong siapa udang di balik bakwan yang sebenarnya!"
"Kamu itu bawel banget ya!" Kesal Juna sambil mengambil satu gelas air mineral karena berbicara dengan Alana yang bebal sangat menguras tenaga sehingga ia jadi haus. "Justru itu mbak, untuk mencari tahu yang sebenarnya kami selaku polisi harus minta keterangan jelas dulu dengan mbaknya."
"Pak Pol yang tampan dan terhormat ... Dengerin ya, saya itu adalah seorang penyanyi terkenal Indonesia, sering dapat job manggung dari acara ke acara besar pastinya, belum lagi dapat undangan dari dalam kota dan luar kota, bahkan endorse untuk 1 postingan saya bayarannya lumayan. Saya juga tinggal sendiri dan tidak tinggal dengan orang tua apalagi saya belum menikah, jadi uang-uang yang saya miliki sudah sangat cukup untuk hidup saya pak! Lagian untuk apa juga saya prostitusi yang ada malah bikin saya rusak!"
"Penyanyi terkenal tanah air? Se-terkenal apa sih kamu sampai-sampai saya saja tidak tahu kamu."
"Eh, serius gak tau saya siapa? Saya adalah pelantun lagu kembali lhoo yang lagi booming di sosial media, bahkan mall, pasar dan angkot pada nyetel lagu itu semua, pak, sangking merdunya suara emas dan menggoda saya ini, pak."
"Lagu Kembali? Aneh banget judulnya. Saya aja gak tau dan gak mau tau. Bisa rusak telinga saya."
Alana melotot sambil menggelengkan kepalanya membuat Juna menghelakan nafasnya untuk berusaha sabar.
"Bisa kita mulai? Udah ya basa-basinya," kesal Juna sambil melirik ke jam tangannya dan langsung menatap Alana yang sedang mengambil sebungkus kerupuk.
"Heh, kok malah makan!"
"Saya manusia, pak. Saya laper, lagian mah kalo nangkep saya jangan jam 6 pagi tadi dong, jam segini kan bisa, lagian pasti saya udah sarapan."
"Ngedumel terus dari tadi ya. Buka bungkus kerupuk aja gak bisa-bisa, sini biar saya bukain!"
Alana menyodorkan bungkus kerupuk ikan itu ke Juna, tetapi saat Juna memegang bungkus kerupuk tersebut, matanya terhenti ke arah pergelangan tangan Alana yang terdapat tanda lahir yang persis seperti di miliki oleh Diva.
"Nah-nah, kan malah modus!"
Juna yang sadar langsung segera membuka bungkus kerupuk tersebut dan menyodorkan kembali ke Alana yang langsung di terima dengan cepat.
Kraukk... Kraukk...
Suara remahan kerupuk yang begitu keras membuat pendengaran Juna merasa terganggu.
"Kamu itu perempuan bukan sih?!"
"Yoiyowlah sayoe cweuek!"
"Ngomong jangan sambil ngunyah!"
"Kan, bapak yang ngajak ngomong!"
Tiba-tiba suara langkah kaki mendekat dan Juna merasakan ada seseorang yang berdiri di sampingnya membuat Juna menoleh.
"Eh, pak, ada apa?" Tanya Juna ke Ragas dengan gaya bicara formal, karena mereka saat ini sedang berada di kantor, berbeda kalau saat main, pasti udah beda lagi bahasanya.
"Pak Juna saatnya jadwal makan siang."
Juna menoleh menatap Alana tajam membuat Alana yang masih makan kerupuk menyerit bingung.
"Oke, terima kasih."
"Pak, di depan masih rame gak?" Tanya Alana ke Ragas.
"Masih, mbak. Kenapa mbak?"
"Oh, tidak. Saya mau pamit ke mushola sebentar boleh?" Tanya Alana membuat Juna dan Ragas kaget.
"B-boleh, silahkan, mbak."
Alana pun langsung bangkit berdiri meninggalkan mereka berdua yang masih melongo menatap kepergiannya.
Saat ruangan sepi, Ragas langsung menggeplak bahu Juna dengan kuat. "Wah, Jun! Bertahun-tahun gue kerja disini, baru kali ini ada wanita malam izin mau sholat!"
"Gue juga, gas. Baru kali ini Nemu terdakwa ngeselin yang minta ditanyain keterangan aja sulit."
"Saya denger," cetuk Alana yang masih berdiri di depan pintu membuat Juna dan Ragas menoleh.
"Ngapain kamu masih disitu? Mending kamu pergi deh, terus sholat, minta sama Tuhan biar bebas dari hukuman berat!" Ujar Juna ketus.
"Dih, lebih baik bapak itu yang Sholat terus minta ke Tuhan biar dapet jodoh, kasian banget umur kepala tiga belum punya istri, huuuu!" Ejek Alana tanpa takut-takutnya dan langsung pergi, kali ini memang benar-benar pergi.
"Hahaha, parah, kayaknya banyak banget yang ngejek lo, Jun," tawa Ragas terdengar pecah membuat Juna menatap Ragas dengan datar.
"Ketawa aja terus, awas aja kalo dalam waktu dekat ini gue nyebar undangan, habis lo nanti!"
"Ohhh gituu, nyebar undangan nikahan sama artis tadi bukan? Lumayan cantik, body aduhai, nanti lo hajatan banyak dapet endorse, yang kondangan juga selebriti semua."
Plak.
"Ogah gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END)
RomanceRank : #1🥇Acak: 23-10-2023 #1🥇Misteri: 20-11-2023 #Top5🏅Cerita Pendek: 20-10-2021 #1🥇Abdi Negara: 19-01-2023 #1🥇Penyanyi: 27-02-2023 #1🥇Teka-teki: 20-11-2023 -- Arjuna Dewantara atau kerap disapa Juna, adalah seorang perwira polisi berusia 30...