Twenty Three 🔎

1.9K 143 33
                                    

Haloha!

Aku kembali dengan cover baru, Yeay.

Aku lagi belajar buat cover-cover gitu guys, hehehe lucu gak?😭

Yang mau boleh PC, murah banget kok.🥰

**

Malam ini, Alana bersama rombongan aktris dan aktor serta rekan kerjanya yang lain berangkat ke Banjarmasin untuk pengambilan adegan film yang diambil dari sebuah novel terkenal yang mengisahkan kehidupan seorang penulis disana.

Butuh 1 setengah jam berada di pesawat sampai mereka semua tiba di sana. Baru saja menginjakkan kaki di Bandara, sudah banyak orang Banjarmasin yang menyambut kedatangan mereka.

Tentu saja mereka semua yang sudah di sambut baik langsung menyapa para pengemar di Bandara, termasuk Alana yang sudah bersemangat.

Tepat saat Alana sudah diluar Bandara sambil menyender di sebuah tiang, tiba-tiba kepalanya terasa pusing saat lagi-lagi sekelibat bayangan menghantuinya.

"Tunggu aku disana, aku akan jadi supporter kamu paling depan!"

Tiba-tiba ada yang memegang bahu Alana agar tidak tumbang, karena orang itu merasa ada yang aneh dengan Alana. "Alana, Lo gak pa-pa?"

"It's okay, gue kayaknya kecapean deh," ucap Alana pada sang aktor yang menjadi lawan mainnya, siapa lagi kalau bukan Sergio Ramos.

"Mau minum?" Tawar Sergio khawatir dengan temannya itu.

"Gak usah, makasih."

Tak lama dari itu mereka berombongan pergi ke tempat sebuah penginapan yang ada di salah satu danau tempat adegan mereka syuting, yaitu danau Biru Pengaron.

Sesampainya di penginapan, Alana sibuk membereskan barang-barang bawaan, sebagian orang sudah ada yang beristirahat, termasuk teman-teman sekamar Alana yang sudah tertidur lelap karena perjalanan yang cukup jauh.

Sedangkan Alana, cewek itu sibuk mengeringkan rambutnya sehabis mandi sambil menghadap ke arah jendela luar. Suasana malam yang begitu indah apalagi ada danau yang sangat enak di pandang membuat Alana tambah betah.

Angin berhembus kencang, ditemani secangkir teh hangat menambah kesan kenikmatan. Tetapi, saat matanya terlalu fokus melihat danau itu, lagi-lagi sekelibat bayangan terus menghantuinya.

"Juna, kamu tahu gak kalau hari ini hari apa?" Tanya Diva dengan memakai seragam sekolah yang sepertinya Diva dan Juna baru pulang sekolah. Mereka berdua berjalan di pinggir danau dengan langkah yang pelan agar bisa banyak mengobrol.

"Hari Selasa, kenapa?"

"Sekarang aku udah 17 tahun, lho!"

"Oh ya?" Balas Juna membuat Diva berdecak sebal karena anak itu tidak mengerti maksudnya.

Karena Diva merasa kesal dengan Juna membuat Diva berjalan dengan langkah yang lesu, karena merasa tidak fokus, akhinya kaki Diva tak sengaja terselandung sebuah batu membuat dirinya terjungkal ke dalam danau.

"Junaa!"

"Ahggggg!" Teriak Alana dengan keras dan berhasil membangunkan salah satu teman sekamarnya.

SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang