Thirty Eight 🔎

1.8K 150 72
                                    

Seorang bocah perempuan berlarian saat baru saja turun dari mobilnya, dengan perasaan heboh anak tersebut masuk ke dalam rumah barunya setelah ia pindah rumah dari Balikpapan ke Banjarmasin, kedua orang tuanya hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah gemas anak semata wayangnya tersebut.

Anak tersebut berjalan ke lantai dua untuk menuju kamar barunya, ia begitu sangat senang melihat dekorasi dan nuansa kamarnya bewarna merah jambu, cewek itu juga melihat ada sebuah jendela kamarnya yang terbuka lebar sehingga gordennya pun melayang kesana kemari.

Awalnya anak itu tampak melihat pemandangan luar saja, dimana tempat tinggal barunya itu sangat terlihat asri dan rumah-rumah tetanggannya pun saling berjauhan dan tidak berdempetan.

Namun, tiba-tiba matanya terfokus ke arah rumah di depannya, ia melihat seorang bocah laki-laki dengan rambut berponi seperti model mangkuk terbalik itu sedang sibuk menggambar di teras rumahnya, seketika cewek itu pun tersenyum Jahil.

"COWOK... MAIN YUK!" teriaknya memanggil dengan suara yang nyaring.

Bocah laki-laki tersebut menoleh ke sana kemari mencari sosok pemilik suara cempreng tersebut. Melihat kebingungan cowok tersebut membuat cewek tersebut terkekeh puas.

"DISINII, HELLOOO."

Cowok tersebut langsung mengadahkan kepalanya saat itu juga, ia kaget melihat seorang anak perempuan dari lantai dua di depan rumahnya sedang tersenyum genit kepadanya hal itu membuat cowok tersebut melotot polos.

"KAMU LAGI GAMBAR APA? BOLEH IKUTAN GAK?"

"NAMA KAMU SIAPA? AKU DIVA KAMU SIAPA?"

"KOK DIEM? ATAU MAU MAIN KE RUMAH AKU, YUK! AKU ABIS BELI BARBIE TADI."

Cowok itu merinding dibuatnya dengan cepat ia berdiri. "NAJIS!" ketusnya membuat Diva tersentak kaget.

Dengan langkah cepat dan ketakutan cowok tersebut langsung berlari masuk ke rumahnya saat Diva sudah tak ada lagi di jendela kamar anak tersebut, karena cowok itu tahu bahwa Diva mau menghampirinya.

Dan benar saja, Diva benar-benar datang ke rumah tetangganya tersebut, namun sosok cowok tadi sudah tidak ada di tempat membuat Diva berdecak sebal.

Namun, Diva melihat ada krayon dan buku gambar yang masih berada di teras rumahnya tersebut, hal itu membuat Diva tersenyum dan ia langsung berjongkok untuk melihat gambar karya anak tersebut.

Bocah pemilik buku gambar itu ternyata sedari tadi memerhatikan gerak-gerik Diva di balik jendela rumahnya langsung cepat-cepat berlari keluar dan dengan kasar menyambar buku gambarnya yang berada di tangan Diva.

Bocah tersebut melotot ke Diva sambil menggigit bibirnya seorang ia benar-benar tak suka dengan Diva.

Sedangkan Diva? Ia malah cengengesan dan tak tersinggung sama sekali dengan sikap cowok itu. Ia malah mengulurkan tangannya. "Kenalan yuk, aku gak punya teman."

Cowok itu menatap sinis tangan Diva tapi karena kasian liat Diva yang katanya gak punya teman, ditambah ia juga sebenernya sama-sama tak punya teman langsung menerima uluran tangan tersebut walau sebentar sekali.

"Ya," balas cowok itu singkat.

"Yess!" Senang Diva bukan main. "Besok aku bawa Barbie sama masak-masakan aku kesini ya?"

SEMPITERNAL : Everything Has Changed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang