22

25.9K 3.1K 477
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆












"Kau sudah siapkan semua ?"

Tanya sang papa saat Mark menyiapkan perbekalannya. Masih dihari yang sama, Mark sudah siap menjemput calon istrinya, beruntung lokasi Haechan tidak terlalu jauh, jadi kemungkinan ia sudah kembali ke istana besok sore atau malam, lalu mereka akan melaksanakan pernikahan dihari berikutnya, dan seperti yang sudah direncanakan Mark membawa 2 tabib dan beberapa pelayan untuk berjaga jaga.

"Aku sudah siapkan semuanya pa"

"Hati hati lah dan kembai dengan selamat bersama calon menantu ku"

Seluruh keluarga sudah berkumpul di halaman istana, bahkan Jaemin juga bersama mereka meski Jeno selalu berada disampingnya

"Hm... pangeran... hati hati dijalan" ucap Jaemin dengan gugup, percayalah ia belum terbiasa dengan kehidupan istana

"Jangan panggil aku pangeran, kau sudah ku anggap adik ku"

"K-kak Mark... hati hati dijalan" ucap Jaemin dengan gugup

"Itu lebih baik"

Mark berpamitan dengan seluruh anggota keluarga, dan kemudian pergi menjemput calon menantu istana.

Aktivitas berlanjut saat semua pelayan sibuk menyiapkan jamuan dan dekorasi, sementara Jeno dan Jaemin mencoba pakaian pernikahan mereka.

"Jeno... apa aku boleh mengundang teman teman ku ?"

"Renjun ? Tentu saja, dia sahabatmu sayang"

"Tapi--"

"Tapi tidak dengan Hyunjin, aku akan menghajarnya jika aku melihatnya"

Jaemin menghela nafas mendengar jawaban Jeno, bahkan ia belum mengatakan apa apa, memang ia masih menganggap Hyunjin sebagai sahabatnya tapi disisi lain ia masih kecewa dengan apa yang dilakukan pemuda Hwang itu.

Sementara Jeno sibuk melihat pakaian pernikahannya, disudut ruangan Jaemin yang sedang duduk, memegang perutnya, dan semakin membesar setiap kali ia mengusap lembut calon bayi nya, meski baru beberapa hari tampaknya si kecil sangat sehat didalam kandungannya.

"Kau tidak sabar untuk kelahirannya ?" Tanya Jeno saat melihat Jaemin tersenyum sambil melihat ke arah perutnya

"Iya, aku tidak sabar ingin menggendongnya, dia pasti sangat lucu" ucap Jaemin

Jeno bersimpuh dihadapan calon istrinya, dan ikut mengusap si jabang bayi, perasaan haru menyelimuti keduanya, Jeno sendiri tidak bisa membendung perasaan bahagianya, berulang kali ia memeluk Jaemin dan mencium perutnya, Jaemin tertawa geli dengan perlakuan Jeno.

"Aku juga tidak sabar, tidak sabar memberinya seorang adik"

"Jeno... dia bahkan belum lahir"

"Kenapa ? Dan kau adalah istri ku, sejak lama aku menahan ini sayang"














"Hei Jeno... turunkan aku" Jeno spontan menggendong Jaemin dengan gaya bridal, Jaemin menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu ketika semua pelayan melihat ke arah mereka

Jeno langsung membawa Jaemin dan Jaemin tau sang pangeran membawanya kemana

"apa yang kau lakukan" tanya Jaemin saat Jeno mengunci pintu kamar setelah membaringkannya di kasur

Perlahan Jeno berjalan kearahnya dengan tatapan tajam, ia juga membuka satu persatu pakaiannya, hingga hanya tersisa celana panjang hitam yang ia kenakan.
Dan yah, Jaemin bergidik ngeri, ia tau Jeno akan melakukan apa, tapi dikondisinya saat ini....

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang