The Kingdom [NoMin]

49

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
♡
♡
♡

Hari berganti hari, minggu berganti bulan. Setiap detik, menit dan Jam memiliki kisahnya masing masing. Semuanya berubah seiring berjalannya waktu, tak lagi sama seperti dulu, bahkan mimpi yang telah lama disusun tak bisa terwujud karena takdir mengubah segalanya.

8 bulan berlalu, tanda usia kandungan seorang omega manis telah mencapai angka yang sama-- Jaemin telah terbiasa tanpa kehadiran suaminya, sejak terakhir kali ia menemui Jeno, ia tak menyangka kalau itu benar benar hari terakhir tanpa sang suami, Jeno benar benar tak menemuinya lagi, atau barangkali setidaknya ia datang untuk sekedar menyapa calon anaknya.

4 bulan pertama usia kandungannya, rasa rindu berkecambuk hebat di batinnya, bahkan air matanya tak sedikit pun mengering karena rindu, tangannya tak henti mengusap perut buncitnya, sebagai kenangan terakhir dari sang suami.

"Jeno, kau dimana ?" ringis Jaemin di dalam sebuah rumah.

Jaemin yang kini meringkuk di dalam sebuah rumah, sendirian, benar benar sendirian, tak tau harus mengadu ke siapa dan pulang kemana, setelah ia kabur dari pria yang menemaninya selama ini, karena mengetahui sebuah fakta yang amat menyakiti dirinya

4 bulan lalu

Rumah yang damai di pagi hari, mengalihkan perhatian Jaemin yang sedang memasak pada seorang pemuda yang datang menemui Hyunjin

"Ah Tuan Christ, Hyunjin ada di belakang" sambut Jaemin dengan ramah dan tangannya menunjuk mengarahkan pria itu ke belakang rumahnya sementara ia melanjutkan pekerjaannya

"Kau ada rencana baru ?" Tanya pria itu

"Tidak, aku sudah menyingkirkan Jeno dan sekarang aku hanya ingin bersamanya" jawab Hyunjin

"Aku harap kau sudah membuang racun itu sebelum Jaemin mengetahui semuanya. Kau tau, serapat apapun kau menyembunyikan bangkai, baunya tetap akan tercium"

Jamuan teh siap untuk tamu yang menemui Hyunjin, juga beberapa kudapan sebagai teman minum teh.

*Tak !*

Sebuah benda jatuh mengejutkan Jaemin, saat ia tak sengaja menyenggol sebuah tas yang tergantung, dan ada satu benda yang memancing perhatian Jaemin, benda yang turut jatuh, keluar dari tas dan menggelinding ke bawah meja. Tanpa ragu Jaemin mencoba meraih benda itu, barangkali itu milik Hyunjin.

Ia cukup kesulitan menjangkau benda yang ia duga sebuah botol, hingga sedikit usaha ia berhasil mengambil benda tersebut