44

12.6K 1.5K 153
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Saat penyesalan menjadi akhir dari sebuah keputusan, tak ada lagi yang bisa dilakukan, ingin memperbaiki pun sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat penyesalan menjadi akhir dari sebuah keputusan, tak ada lagi yang bisa dilakukan, ingin memperbaiki pun sulit. 3 bulan berlalu, Jeno sudah berada dipuncak frustasi sebab Jaemin masih belum ditemukan, bahkan petunjuk tentang istrinya juga tidak ada.

Namun ia tak berhenti berharap dan masih terus mencari meski ia tau itu akan sia sia. Bahkan kerajaan tetangga juga turut memberi bantuan untuk mencari Jaemin, selembaran sudah disebar berharap siapapun yang menemukan istrinya dan membawanya kembali pada Kerajaan Jung, akan mendapat imbalan menggiurkan.
Tak main main, Kerajaan menawarkan lima peti emas, dua peti perak dan berlian, juga sepuluh kuda. Imbalan terus bertambah setiap hari. Namun apa daya, mereka gagal, tak satupun dari mereka para rakyat yang berhasil membawa Jaemin kembali.

Kini Jeno hanya bisa berlutut dan tertunduk di depan makam kecil yang berada di area istana, makam kecil yang berisi buah hatinya.

















"Nak, tolong beritahu buna mu sayang, suruh dia pulang, ayah merindukannya, ayah menyesal, ayah hanya ingin satu kesempatan lagi, ayah sudah kehilangan anak ayah, sekarang ayah kehilangan buna mu juga karena kebodohan ayah" air mata Jeno tak berhenti mengalir dihadapan pusara si kecil. Sebaris kalimat penuh raztapan ia utarakan di depan gundukan tanah dengan nisan bertuliskan....


Here lies peacefully the beloved grandson of Jung Kingdom's
Son of Prince Jung Jeno and Jung Jaemin

(Disini terbaring dengan damai cucu kesayangan Kerajaan Jung
Anak dari Pangeran Jung Jeno dan Jung Jaemin)


Yah, tempat yang tak Jeno duga menjadi pembaringan anaknya.
























"Pangeran, anda dipanggil menghadap Yang Mulia Raja di ruang pertemuan" interupsi salah satu prajurit yang datang

Dengan menyeka air matanya, Jeno perlahan berdiri dan pergi untuk menemui sang Raja.
Ntah apa yang Raja inginkan, semoga bukan sesuatu membuat keadaan Jeno semakin runyam




























"Kau harus menikah lagi Jeno"
Sebaris kalimat Raja yang berhasil saat Jeno sudah berdiri menunduk dihadapan papa nya sendiri, dan tentu, kalimat yang diucapkan Raja, membuat Jeno membelalakan matanya dan mendongak menatap tajam sang Raja

"Aku sudah menikah, aku masih suami Nana" ketus Jeno yang langsung membantah

"Tapi Nana tak bersama mu, Nana lama tak mendampingimu" ucap Raja

"Mendampingi ku untuk apa ? Mendampingiku untuk ikut berperang ?, aku tidak berkewajiban menjalankan pemerintahan seperti Mark atau Sungchan. Aku tidak akan menikah dengan siapapun, aku hanya mencintai Nana, aku adalah suami Nana, bahkan sampai mati pun aku akan terus mencarinya" Ucap Jeno setelah beberapa langkah ingin meninggalkan ruangan

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang