♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
♡
♡
♡Malam semakin larut, si manis juga sudah terlelap karena kelelahan setelah banyak menangis.
Mendengar berita pernikahan suaminya sangat menghancurkan Jaemin, ntah itu hati maupun harapan untuk kembali bersama.Pantas Jeno tak pernah datang, bahkan suratnya pun tak ada, mungkinkah Jeno terlalu sibuk mempersiapkan pernikahannnya, hingga ia lupa ada seseorang yang menanti kehadirannya, ia lupa ada seseorang yang amat merindukannya.
Jaemin marah ? Tentu, ia marah dan kecewa, dalam kebahagiaannya yang telah mengandung seorang bayi, ia juga harus menelan pil pahit disaat yang bersamaan, Jeno terlalu sibuk menyiapkan pesta meriah hingga ia tak peduli Jaemin hidup atau mati, pikirnya.
Kini satu satunya alasan ia hidup hanyalah calon bayinya saja, dan alasan ia bertahan karena Hyunjin sang sahabat yang selalu menemaninya.
Jaemin menangis hampir sepanjang malam dalam dekapan Hyunjin, hingga ia lelah dan tertidur dengan terisak.Hyunjin dapat melihat nafas Jaemin yang masih sesegukan dan ia hanya bisa menatap sendu,
Dengan telaten dan penuh kelembutan Hyunjin membalut tubuh Jaemin dengan selimut agar tak kedinginan, ditatapnya lekat wajah yang terlelap nan sedikit pucat si manis"Kau berhak atas semua kebahagiaan, Nana"
Percayalah, Hyunjin tak sedikit pun menyentuh Jaemin dan memanfaatkan keadaan untuk kepuasan nafsunya, jauh di lubuk hatinya, kini ia hanya ingin bersama Nana.
"Maafkan aku, kau begini karena aku, aku tidak tau harus bagaimana lagi, aku sangat mencintaimu, aku ingin bersama mu. Aku tidak bisa melepaskan mu lagi, kau milik ku, tak ada yang bisa merebutmu lagi dari ku"
"Nghhhh~"
"Sssttt sstttt... tenang sayang, aku hanya memberimu sedikit tanda, tanda kau milik Hwang Hyunjin"
Pria itu mengusap rambut Jaemin untuk menenangkannya lagi setelah si manis menggeliat sejenak saat Hyunjin membuat bercak keunguan di belakang leher Jaemin.
Di tempat yang tak bisa dilihat, meski dengan cermin sekalipun.
"Aku bisa saja membunuh anak mu lagi dan menggantinya dengan benih ku, tapi akan lebih menyenangkan jika anak ini memanggil ku ayah dan dia membunuh ayah kandungnya" bisik Hyunjin dengan suara nafas
*chup*
"Selamat malam sayang ku, Hwang Jaemin" Hyunjin meninggalkan Jaemin setelah mengecup keningnya dengan lembut
Hyunjin, kau sangat licik, harus ku katakan, kau serigala berbulu domba yang sebenarnya.
◇◇◇
Kicau burung dan suara serangga hutan menjadi alarm bagi si manis yang masih tertidur lelap, sementara satu orang lainnya sudah berkutat dengan kompor dan bumbu dapur untuk membuat sarapan.
Jaemin masih sedikit pucat, mungkin karena pengaruh kehamilannya, apalagi tadi malam Jaemin manis hebat setelah mendengar kabar kurang menyenangkan.
Semangkuk air dan handuk Hyunjin basahkan lalu berlahan ia sapu lembut di wajah dan lengan si manis."Nana, ayo bangun, sarapan dulu setelah itu kau bisa istirahat lagi" Hyunjin mengguncang pelan tubuh Jaemin hingga si manis mulai menggeliat
"Nana, Na Jaemin, ayo bangun" ucap Hyunjin sekali lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom [NoMin]
FanfictionSiapa bilang hidup di dalam Kerajaan hanya berisi kekayaan dan kemewahan sebagai jaminan kebahagian ? Hidup tetaplah hidup, baik hidup di Kerajaan maupun hidup sebagai Rakyat, suka duka kehidupan pasti ada. Na Jaemin, tetap ikuti kata hatimu Ft. Jae...