56

13.4K 1.7K 215
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆











#Throwback

"Bertahun tahun sudah, aku tidak menyangka bisa bertahan selama ini tanpa kau Jeno--" tatapannya beralih pada bocah yang tidur lelap di pangkuannya

"-- anak kita sudah besar, dia sangat mirip dengan mu, dia masih tidak menyadari kalau namanya adalah nama pemberian dari mu, pemberian ayahnya. Anak kita juga hebat, dia sangat ahli dalam senjata seperti dirimu meski umurnya masih 10 tahun" monolog Jaemin sembari sesekali mengusap air matanya.


















*Tesss*














"Buna..." Lirih Jisung

Sayangnya sebutir air matanya menetes tepat di dahi si Alpha kecil, dan itu membuatnya bangun.

Dengan cepat Jaemin mengusap air matanya dan memasang senyuman ke arah sang anak

"Buna menangis ? Kenapa ?"

"Tidak sayang, buna tidak menangis, air mata buna jatuh karena buna mengantuk" alasan Jaemin untuk menutupi kesedihannya

"Buna kenapa menangis ? Aku membuat buna susah ?" Tanya Jisung yang kini sudah cukup sadar dan duduk menghadap dirinya

"Hei, sejak kapan anak buna membuat buna susah--" ucap Jaemin dengan senyum sebisa mungkin

"Karena ayah ?" Jisung memotong kata kata Jaemin

Sebagai anak, yang memiliki hubungan darah bahkan batin, Jisung cukup peka dengan apa yang dirasakan sang buna, mata sembab dan memerah, hidung sang buna pun memerah, tak mungkin alasannya karena mengantuk.

Mendengar pertanyaan anaknya, membuat pertahanan Jaemin goyah, ia tertunduk meski masih memaksakan tersenyum tanpa menjawab

"Buna, sebenarnya ayah pergi merantau atau meninggalkan kita ?" Tanya Jisung lagi

Jaemin ingin menceritakan semuanya, tapi diusia Jisung yang masih 10 tahun, apa anaknya sudah bisa memahami tentang apa yang ia alami selama ini

"Kenapa ayah begitu jahat pada kita ? Kalau ayah bersama kita, buna tidak akan menangis seperti ini" ucap Jisung dengan sedikit nada marah

"Ssstt.... Hei.. jangan bicara begitu sayang. Ayah mu sangat menyayangi kita, dia menyayangi anaknya, kita hanya berpisah sementara saja sayang, ayah mu tidak jahat nak" Jaemin mengarahkan si kecil untuk berbaring lagi di pangkuannya dan membelai sayang surai sang anak

"Buna... Ayah seperti apa ?" Pertanyaan Jisung kali ini membuat Jaemin tersenyum

"Ayahmu, adalah seorang pemanah yang handal, dia sangat baik dan selalu memanjakan buna, setiap ayah mu mendapat banyak hewan buruan, kami akan membaginya pada orang lain"

"Apa ayah tampan ?"

"Dia sangat tampan, matanya yang kecil, hidungnya yang bangir, tubuhnya kekar dan gagah, banyak omega yang menginginkan ayah mu, tapi buna lah pemenangnya, buna berhasil mendapatkan hati ayahmu. Kalau dia tersenyum matanya akan menjadi segaris, sama seperti mu"

"Itu karena buna sangat manis, buna pandai memasak dan lembut, pantas saja ayah jatuh hati pada buna" celetuk Jisung

Jaemin tersipu

"Jika hati sudah melakukan tugasnya, kita bisa apa sayang" ucap Jisung

"Tapi buna, nama ayah siapa ?"

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang