63

15.5K 1.7K 125
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆



"Ayah tidak ingin mendengar omong kosong lagi, dan ayah harap kau tidak bertemu dengannya apa lagi memiliki perasaan lebih padanya" final Mark seraya meninggalkan Chenle yang masih tercengang dengan kata kata sang ayah.

"Apa ayah berpikir aku membual seperti anak anak ? Ayah aku serius kalau aku benar benar bertemu paman Jeno" Chenle mempercepat langkahnya untuk mengejar ayahnya

"CUKUP JUNG CHENLE !!! Ayah tidak mau keluarga ini kembali terpuruk karena dia, jika dia memang ingin kembali, silahkan kembali, kalau tidak, lebih baik kau diam"




















"Aku tidak percaya ayah seangkuh ini--"

Mark menghentikan langkahnya

"-- ayah tidak memberi ku kesempatan kalau aku benar, dan ayah melakukan tiga kesalahan, pertama, ayah berpikir buruk tentang Jisung, kedua, ayah tidak membiarkan bubu sembuh dengan mempertemukan bubu pada anaknya yang hilang, ketiga, soal perasaan lebih, ayah terlambat untuk memperingatkan ku tentang itu, karena aku sudah mencintai Jisung, dan Jisung juga mencintaiku meski kami sepupu"

Wajah terkejut Mark disertai marah amat terlihat jelas, anak yang ia besarkan dengam segala tata krama dan kesopanan kini berani menentang dirinya dan meninggikan suaranya.
Sungguh Mark tidak dapat menahan dirinya, hingga tamparan pada wajah anaknya tak terelakkan.

"Ayah bilang cukup ! Kau semakin keterlaluan" Ucap Mark penuh penekanan

Chenle yang masih memegang pipinya yang panas dan perih hanya bisa menatap berkaca-kaca pada sang ayah.
Ia sendiri tak menyangka ayah yang selalu memanjakannya, memberi perhatian padanya, namun bisa memukul dirinya.

Ia hanya diam menatap Mark pergi menyusuri balkon, dan meninggalkannya yang menahan tangis. Chenle ingin bertemu Jisung dan membujuk pamannya untuk kembali





















◇◇◇
















"Ayah buna... aku pulang..." sahut seorang anak muda, yang disambut oleh omega manis.

"Nak, buna kira kau hanya menginap sehari disana" ucap Jaemin setelah mencium kening anaknya

"Buna, ayah dimana ?"

"Ada di kamar sayang, kau bersih bersih dan kita akan makan siang"

Jisung hanya mengangguk, mungkin ia bisa mengatakannya nanti setelah makan.
Ia harus bisa membujuk ayahnya dan kembali ke Istana, bukan untuk dirinya maupun bunanya, tapi demi Ratu yang kondisinya kian memburuk.

Beragam masakan Jaemin sajikan, mulai dari nasi, aneka sup, daging, buah, kudapan, dan minuman air biasa sampai anggur dengan alkohol rendah, anggaplah sebagai perayaan kecil-kecilan karena suaminya sudah kembali dan keluarga mereka utuh kembali.

"Jeno, Jisung, makanannya sudah siap" seru Jaemin, disusul Jeno dan Jisung yang keluar bersamaan.

Ketiganya mengambil posisi Jeno di sisi tengah, sedang Jisung dan Jaemin duduk berhadapan.

"Kenapa banyak sekali sayang ?" Ucap Jeno

"Buna tidak pernah masak sebanyak ini" lanjut Jisung juga.

"Ini hanya perayaan kecil karena keluarga kita sudah kembali bersama, dan apa salahnya buna memasak banyak untuk kedua jagoan buna-- sudah, ayo dimakan" ucap Jaemin.

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang