59

16.5K 1.8K 709
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆






"buna... Aku berhasil... Aku berhasil menemukan ayah"























Silau mata hari pagi mengerjapkan kedua manik seorang anak muda yang masih terpejam di dalam sebuah rumah.

"Ayah..."

Ntah mimpi atau bukan tapi malam itu berlalu sangat cepat, ia ingin merasakan pelukan hangat itu lagi, pelukan hangat seorang ayah yang sangat ia damba sejak ia kecil.

Tubuhnya perlahan bangun, mengusap wajahnya dan melihat sekeliling, senyum mirisnya mengembang saat ia teringat akan khayalan kalau ia bertemu ayahnya, ia baru keluar mencari ayahnya beberapa hari dan langsung bertemu ? Keajaiban yang mustahil.

"Aku hilang akal, bagaimana bisa aku menganggap orang lain sebagai ayah" ucapnya parau

























"Kau sudah bangun ? Aku sudah buatkan sup untuk sarapan, kau mau bersih bersih atau langsung makan ?" Seorang pria yang baru datang menyadarkan lamunan Jisung

"Aku mau bersih bersih dulu" jawabnya

Seperti yang diajarkan sang buna kalau ia harus membersihkan diri sebelum makan, sebagai tanda kalau ia menghargai makanan yang tersaji, lagi pula makan dalam keadaan tubuh bersih bisa menambah nikmat makan, apalagi jika bersama orang lain.

Jisung amat murung karena memikirkan hal semalam, ia masih memikirkan apa itu mimpi atau bukan.
Bahkan sebenarnya ia tidak nafsu makan, namun demi menghargai si tuan rumah yang sudah menyambutnya dengan baik.

"Kenapa nak ?" Tanya pria itu

"Bukan apa apa, aku hanya bermimpi aneh semalam" jawab Jisung pelan

"Mimpi apa ?"

"Aku bermimpi memeluk ayah ku, iya aku tau aku sudah hilang akal" Jisung tertawa miris

Namun si pria malah memeluknya, Jisung terkejut karena pelukan itu sama seperti yang ia rasa semalam

"Aku juga tadinya mengira kau hanya mimpi nak, aku bertemu anak ku dan memeluknya seperti ini. Jisung... Maukah kau memanggilku ayah ?"

Jisung yang terkejut mendadak melepaskan diri dan sedikit menjauh

"Ayah ?" Jisung menilik lagi wajah Jeno dengan jelas, kembali mencocokan ciri ciri ayah yang diceritakan buna nya.

Wajar Jisung terkejut karena semua terlalu mendadak, ia bertemu ayahnya secepat ini ?

"Ayah... Katakan sekali lagi ini bukan mimpi, aku menemukan ayah ku" ucap Jisung

"Kemarilah nak, aku ayah mu Jisung, aku bersumpah aku ayah mu dan kau memang anak ku"

Pelukan itu menjelaskan kalau pria itu memang ayahnya, pelukan hangat nan tulus yang ia rasa.
Kini ia tak sabar membawa ayahnya kepada sang buna yang sedang menunggu di rumah

"Ayah... Buna merindukan ayah, ayah mau ikut dengan ku kan ? Aku berjanji pada buna kalau aku akan menemukan ayah dan sekarang aku bisa menepati janji ku"

"Tentu saja, aku juga merindukan Nana ku" jawab Jeno

Rasa haru masih menyelimuti Jeno yang tak terduga ia menemukan anaknya dan buah hatinya pun menemukan dirinya, disatu sisi ia juga bersyukur anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat dan berbakti, sungguh Jaemin sangat baik dalam membesarkan dan mendidik Jisung, meski ia juga merasa bersalah karena tak bersama Jaemin dalam membesarkan anak mereka

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang