The Kingdom [NoMin]

70 - Epilog

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
♡
♡
♡

Kondisi Kerajaan yang sudah kondusif, juga tak ada masalah pada pernikahan kedua sepupu Jisung dan Chenle, mereka sangat bahagia dengan usia kandungan yang sudah menginjak lima bulan.

Kehidupan rakyat juga sudah normal, tak ada lagi desas desus dan teguran teguran dan protes dari Kerajaan sekutu terkait pernikaham sesama keluarga yang dilakukan Kerajaan Jung.
Mengingat Kerajaan lain berbondong bondong ingin menjalin hubungan lebih dalam dengan Kerajaan yang masih dipimpin Raja Jung Jaehyun itu, melalui ikatan pernikahan, tak ayal genjatan senjata juga dilakukan, namun dibawah kepemimpinan Mark dan Jeno, semua bisa diatasi.

Dirasa semua sudah aman, kini saatnya Kerajaan memiliki pemimpinnya yang baru, yang siap mengayomi rakyat seperti halnya yang dilakukan Raja terdahulu

"Mark, apa kau siap memikul tanggung jawab sebagai pemimpin Kerajaan ?" Ucap Raja di hadapan Mark yang berlutut pada rapat Kerajaan

"Aku siap Yang Mulia" jawab Mark tegas

"Aku sudah cukup lelah dengan semua yang terjadi, aku akan istirahat sepuas yang ku mau, jadi minggu depan, kau- anak ku Jung Mark akan ku lantik sebagai pemimpin tahta" lanjut Raja yang disambut kata setuju dari beberapa Menteri, bahkan Jeno yang turut hadir.

◇◇◇

"Sayang..." sahut sang suami yang langsung memeluk omeganya dari belakang

"Bagaimana rapatnya ?"

"Mark akan jadi Raja minggu depan" lanjut Jeno

Jaemin yang antusias langsung tersenyum lebar

"Itu berita bagus, lagi pula agar papa bisa istirahat kan ?"

"Yah... tapi tak ada kabar yang lebih bagus dibanding kabar calon anak ku" tangan kekar Jeno mengusap lembut perut Jaemin

"Dia baik, usianya sudah 5 bulan" jawab Jaemin disertai tawa renyah dan membuat Jeno bingung

"Kenapa kau tertawa ?"

"Bukan apa apa, aku hanya merasa lucu, anak mu ini usianya sama dengan cucu mu" tawa Jaemin semakin besar tapi Jeno malah kesal dengan memajukan bibirnya

"Bayinya Jisung juga cucu mu, kau harus ingat" Jeno semakin kesal

"Baiklah baiklah, dia cucu kita" Jaemin mengusap pipi suaminya agar si Alpha tak lagi kesal.

"Chenle... lihat aku membeli beberapa baju bayi"
Seru Jisung saat masuk ke kamar dengan sebuah box di tangannya

"Terlalu cepat untuk membeli peralatan bayi Ji" jawab Chenle

"Tidak.. ini waktu yang tepat membeli pakaian anak kita, agar nanti kau tinggal melahirkan saja, tanpa pusing memikirkan pakaiannya" Celetuk Jisung

"Baiklah... kau memang ayah yang siaga"

*chup* satu kecupan lembut di kening si Omega

"Kau harus ingat, anak kitalah yang menyelamatkan hubungan kita, jadi dia harus diberi banyak hadiah" ucap Jisung

"Lalu bagaimana dengan hadiah ku ?"

Jisung mengambil posisi duduk dengan nyaman di tepi ranjang

"Kau mau hadiah apa ? Berlian ? Emas ?"

Namun Chenle hanya diam

"Sesuatu yang lebih berharga" jawab Chenle

"Apa itu ? Rumah ? Berlian besar ?" Tanya Jisung lagi, namun si Omega malah merentangkan tangannya