40

14.9K 1.7K 276
                                    

♤ 𝕿𝖍𝖊 𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 ♤
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Kemalangan yang dialami sangat merubah hidupnya, dengan duduk bersandar di dekat Jendela, Jaemin termenung merasakan kepedihan hatinya setiap kali ia mengusap perutnya yang kini telah rata, tak ada lagi janin kecil disana. Seakan waktu cepat berlalu, baru kemarin janin kecilnya masih ada, ia masih menceritakan kisah pada bayi yang masih dikandungnya. tapi sekarang, pada siapa ia akan bercerita, tak ada lagi si kecil, Jeno juga meninggalkannya.

Ntah Jeno membencinya atau tidak, Jaemin hanya ingin si kecil kembali, jika bisa.




















"Nana sayang... ayo kita memiliki anak lagi"

Jaemin tau itu siapa, tapi ia tak peduli, ia tak menoleh sedikitpun ke sumber suara itu, hingga tubuhnya terpental saat tangan kekar orang itu menarik dan menghempasnya ke lantai

Jaemin berusaha bangkit, dan masih mengabaikan orang itu

"Aku ingin anak, kau sudah melenyapkan anak ku, ku harap kau tidak melenyapkan anak ku yang lain"

Bak tanpa rasa kasihan, Jeno berubah menjadi kasar, tanpa memperdulikan tubuh lusuh nan wajah pucat Jaemin, Jeno mengukung istrinya, menyobek pakaian yang dipakai Jaemin tanpa ampun

"Nana sayang, kau tau aku sangat mencintaimu, kenapa kau tidak mendengarku ?? Apa kau tau ? Aku membencimu, tapi aku juga mencintaimu, aku tidak ingin melihat wajah mu, tapi aku merindukanmu, aku harus apa ?? Kenapa kau lakukan ini sayang" Jeno memeluk erat omega manisnya, membenamkan wajahnya di ceruk leher Jaemin

"Kenapa kau tidak membela diri saat aku akan menggantungmu, bagaimana jika Raja tidak datang dan kau tewas disana, kenapa kau sangat ingin meninggalkan ku Nana, aku sudah kehilangan anak ku, aku tidak ingin kehilanganmu juga. Bicaralah sayang, katakan kau tidak membunuhnya" lanjut Jeno yang menangis terisak membasahi bahu Jaemin























"Jeno... aku membunuhnya, dia pergi gara gara aku, aku tidak mendengarkan mu, apa Tuhan akan mempercayakan seorang bayi lagi padaku ?"

Jeno naik pitam atas pernyataan Jaemin yang malah mengatakan kalau ia adalah pembunuhnya, tatapannya berubah menjadi penuh amarah. Jeno kalap, ia langsung membuka celana Jaemin, hingga tubuh si manis polos tanpa sehelai benang pun

"Aku ingin anak lagi, kau harus bisa mengandung lagi, jika tidak, bukan tidak mungkin aku akan memiliki selir yang akan mengandung bayi untuk ku"

Air mata Jaemin mengalir deras seiring ia merasakan pedih luar biasa dari tubuh bagian belakangnya, saat kejantanan Jeno telah masuk ke dalam tubuhnya.

Sakit, sangat sakit, tubuh dan batinnya sakit, Jaemin tak mampu melakukan apapun, ia hanya bisa menahan sakit tubuhnya disetiap hentakan Jeno

"Aaahhhh.... ssshhhh... sebut nama ku sayang" erang Jeno

"Nana, aku menginginkan anak dari mu~ aaghhhhh..."

Jaemin mengernyit, menahan pedihnya, Jeno bergerak kasar, suaminya itu benar benar memperlakukannya seperti hanya sekedar mesin penghasil anak, tanpa memperdulikan psikis Jaemin yang baru saja kehilangan, Jeno malah memaksa tubuhnya bersenggama, memaksa si manis memiliki anak lagi

"AAAGHHHHH..... Nana..." erang Jeno saat mencapai pelepasan dan menancapkan kejantannya agar masuk lebih dalam dan cairan sperm nya masuk seluruhnya

Setelah dirasa selesai, Jeno melepaskankan kejantannya, ia tersenyum melihat begitu banyak cairan miliknya yang akan menjadi benih bakal calon anaknya nanti

The Kingdom [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang