Monkart N Love

Part 39 (Tantangan Starlight)

Tap... Tap... Tap...

Mereka sangat waspada dengan keadaan sekitar karena langkah kaki tersebut mulai membuat mereka resah.

Namun, ternyata suara langkah kaki itu berasal dari Vettel dan juga Rarrken.

“Dra?”

“Siapa di sana? Rarrken!”

“H-hei, tunggu dulu!” Jin dan yang lainnya segera ke luar dari tempat persembunyian. “Apa yang sedang kau lakukan di sini, Vettel?”

Ini tidak baik...

Ya, akhirnya yang Starlight takutkan selama ini terjadi juga. Dia takut kalau Michael dan Vettel saling bertemu satu sama lain di luar sirkuit.

“Huh, harusnya aku yang bertanya pada kalian. Apa yang sedang kalian lakukan di sini?!” balas Vettel sengit. Namun sesaat kemudian pandangannya teralihkan oleh keberadaan Starlight yang berada di belakang Michael.

Wanita itu?!

“Tidak kusangka kita akan bisa bertemu lagi di sini,” ujar Michael dengan nada yang santai.

“Huh! Kau pikir, kau bisa mengalahkan ku begitu saja?” tanya Vettel tak henti-hentinya dengan nada yang kesal.

“Tentu saja! Kenapa tidak?!”

Starlight benar-benar tidak tau harus berbuat apa kalau sudah begini. Lagian, kenapa juga Phoenix memilih dua orang pria bagi Starlight sih?

Dan di saat seperti ini Phoenix malah tidak bisa diajak bicara. Hal itu membuat Starlight semakin jengkel sendiri. Phoenix, kau kenapa hanya bisa membuat masalah saja sih?!

“Hahaha, aku bisa melawan kalian berdua dan tetap menang!” Hal itu mengingatkan mereka pada kejadian di Sky Valley. “Tidak. Bahkan sebelumnya pun kau sama sekali tidak bisa menyentuh ku!”

“Itu memang benar, tapi berkat pertandingan buruk itu kini aku bisa jadi lebih baik.” Starlight mulai merasa akan ada hal buruk yang akan terjadi.

“Pertandingan buruk katamu?”

Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Vettel memukul Michael. Beruntung nya, Michael segera menyadarinya dan menangkis pukulan Vettel.

“Hei, untuk apa itu?!” pekik Michael kesal.

“Untuk apa katamu? Kau, kau tidak akan pernah bisa mengerti perasaanku!” Starlight kembali merasakan kalau Vettel sedang mengenang masa lalunya saat kedua orang tuanya terbunuh.

“Aku mengerti kok tentang perasaan mu,” ucap Starlight yang dari tadi diam. Vettel hanya menatap Starlight dalam diam.

Suasana hening sesaat. Michael jadi penasaran, kenapa Starlight bisa bicara begitu lancar saat menghadapi Vettel. Apa ada sesuatu di antara mereka berdua?

“Tunggu, boleh kah aku bertanya sesuatu?” kata Sena bertanya.

“Tanya apa?”

“Kenapa kau menyebarkan serbuk Auobyss yang jelas-jelas membahayakan keselamatan para penggunanya?” serbu Sena.

“Harga yang murah untuk itu,” jawab Vettel tenang.

“Apa?” pekik Jin kesal.

“Mengalahkan mereka yang terkuat dan menjadi yang terbaik. Itu lah tujuan utama balapan monkart,” balas Vettel lagi.

“Dia benar juga,” gumam Michael.

“Tapi itu tidak adil! Menggunakan serbuk Auobyss dan menjadi lebih kuat saat balapan! Itu bukan ksatria namanya!” kata Jin semakin jengkel.