Part 25 (Positif)

585 76 18
                                    

Mon maap nih buat yang udah nungguin part terbaru nya Monkart N Love tapi author nya kagak update update 😂
Hari ini author baru bisa update ini

Maap nih, kalo awalannya membosankan 😖 author bingung soalnya

Udah ah, kuy simak aja ya














Starlight berjalan mengelilingi kota sendirian. Dia kesal pada Michael yang memihak pada Arlon. Sejenak Starlight berpikir, kenapa tiba tiba dia jadi sangat benci pada Arlon? Padahal sebelumnya tidak sampai seperti ini.

Apa aku salah telah mengatakan hal seperti itu pada Michael ya? Pikir Starlight .

Dia kemudian kembali melanjutkan perjalanannya yang tanpa ada tujuan pasti. Hingga akhirnya Starlight berhenti di sebuah toko penjual pakaian (Bisa dibilang butik lah). Karena penasaran akhirnya Starlight pun masuk ke sana.  

Di dalam butik doa melihat banyak pakaian yang indah dan mewah. Tapi sayangnya tidak ada satupun yang menarik hati Starlight. Hingga akhirnya dia melihat sebuah bandana cantik berwarna ungu kebiru biruan.

"Cantiknya," gumam Starlight pelan. "Permisi nyonya, berapa harga bandana ini?" tanya Starlight pada seorang wanita pemilik butik tersebut. 

"Oh,bandana itu? Harganya 35 henna," jawab pemilik butik.

"Kalau begitu aku akan membelinya," ujar Starlight kegirangan dan semangat

Setelah membelinya Starlight segera meninggalkan tempat tersebut. Dia kembali berjalan tanpa adanya tujuan yang jelas.

Tak lama kemudian dia tiba di rumah sakit kota Leevea.. Dia teringat akan Natasha yang sedang sakit. Apakah perilaku Starlight memang terlalu berlebihan?

Akhirnya Starlight memutuskan mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Natasha.

Tak butuh waktu lama, Starlight menemukan kamar inap Natasha. Terlihat dari jendela Natasha terbaring lemah tak berdaya. Tubuhnya pucat bagaikan mayat.

Melihat keadaan Natasha membuat hatinya tergetar. Dia menyadari apa yang dia katakan pada Michael tadi sangatlah egois. Starlight terlalu marah. Emosi berhasil menguasai dirinya. Tapi saat melihat Natasha, Starlight mulai menyadari kesalahannya.

"Putri Starlight?" tegur seseorang yang membuat Starlight langsung terkejut.

"Huh? A-Arlon?"

"Apa yang kau lakukan di sini putri?" tanya Arlon sambil tersenyum.

Arlon masih tersenyum padaku? Apa aku tidak salah lihat?

"Eghh, aku hanya ingin mampir saja. Aku pikir aku harus tau keadaan Natasha saat ini seperti apa," jawab Starlight gugup.

"Bandana yang cantik," puji Arlon saat melihat bandana Starlight. "Sangat cocok untukmu."

"Oh, terima kasih," jawab Starlight singkat.

Suasana terlihat sunyi sesaat. Starlight menatap ke arah Natasha dengan pandangan sedih dan merasa bersalah.

"Tuan putri," ucap Arlon tiba tiba.

"Iya, ada apa?" balas Starlight.

"Apa kau masih membenciku? Jika masih itu tidak masalah. Karena, memang aku yang salah. Caraku terlalu egois dan memaksa," ujar Arlon.

"Tidak Arlon, mungkin akulah yang salah. Aku termakan oleh amarah ku sendiri. Aku tidak memikirkan keadaan orang lain dan seenaknya membuat keputusan. Ternyata aku begitu jahat ya," balas Starlight setengah terisak.

Starlight semakin merasa bersalah saat melihat ketulusan hati Arlon untuk membantu Natasha.

"Hei, Arlon."

"Ada apa?"

"Kau menyayangi Natasha sebagai sahabat atau kekasih?" tanya Starlight.

Arlon tersenyum simpul sesaat. "Awalnya aku hanya menganggapnya sebagai sahabatku saja. Tapi semakin lama aku merasa aku mulai mencintainya. Aku ingin selalu melindunginya lebih dari seorang sahabat," jawabnya.

Disaat itu tiba tiba liontin kalung Starlight berkilau terang hingga menyilaukan seluruh area sekitarnya.

Dan disaat itulah Phoenix muncul dihadapan Starlight dan Arlon.

"Phoenix?"

Pandangan Phoenix langsung menatap ke arah Starlight.

"Kau tau apa alasan aku muncul saat ini Starlight?" tanya Phoenix.

Starlight terdiam sesaat lalu tesentak. "Huh?! Kau sudah mau membantu Natasha? Benarkan?" pekik Starlight.

"Benarkah itu tuan putri?" tanya Arlon memastikan. "Phoenix?"

"Starlight adalah putri ku, apapun yang dia inginkan pasti akan ku kabulkan. Dan dia ingin aku membantu Natasha," jawab Phoenix.

"J-jadi apa yang harus aku lakukan untuk menyembuhkan Natasha?" tanya Arlon.

"Tidak ada," jawab Phoenix.

"Apa?! Tidak ada?!" pekik Starlight dan Arlon hampir bersamaan.

"Tidak ada yang harus kau lakukan lagi Arlon. Karena yang bisa menyembuhkan Natasha hanyalah Starlight. Dan itu adalah tugasnya. Bukan tugasmu," jawab Phoenix.

"Apa? Tugasku? Tapi, bagaimana caranya?" tanya Starlight heran.

Bahkan Michael belum mengetahui tentang hal ini. Pikir Starlight.





























Halo my readers yang baik hati 😘
Kalian apa kabarnya?
Maap ya baru update sekarang 😂
Ada yang udah kangen?
Ya maap, baru sempet update soalnya

Ya udah, nikmatin aja hasilnya
Jangan lupa buat vote and buat yang belum follow akunku follow dulu ya 😘

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang