Part 37

658 74 10
                                    

Halola guys...
Diriku kembali setelah berlibur dari isekai
Apa kabar kalian? Baik? Sehat?
Adakah yang kangen aku?

NB: Mulai dari part ini dan seterusnya akan banyak adegan uwu ya (´ε` )
Baper? Tanggung sendiri!




















Di penginapan, Louis menjelaskan segalanya tentang apa yang terjadi di keluarganya. Rupanya ibu kandung Louis sudah tiada saat dia kecil. Sedangkan ayahnya menikah lagi dan meninggal 5 tahun yang lalu demi menyelamatkan Louis.

“Maafkan aku teman-teman. Aku justru merepotkan kalian dengan masalah seperti ini sebelum pertandingan berikutnya,” ujar Louis menyesal.

“Jangan khawatir,” balas Jin. “Tapi, apapun yang terjadi. Aku lah yang akan menang dan menjadi ksatria!”

“Dan agar bisa menjadi pengawal pribadinya putri Sena kan?” sela Laura cepat.

“La-Laura, apa yang kau katakan?” balas Sena malu. Rupanya Jin sendiri ikut malu dengan kejadian itu.

“Itu benarkan, Jin?”

“Hei, kemari kau Laura!” pekik Jin mengejar Laura yang mengundang tawa teman-temannya.

                         *                *                *

Starlight baru saja keluar dari kamarnya untuk menuju ruang makan. Entah kenapa malam-malam begini dia malah merasa haus.

Dalam perjalanan menuju ruang makan, Starlight tidak sengaja menabrak orang yang ternyata adalah Chen.

“Starlight?”

“Ah, aku minta maaf tidak hati-hati tadi,” ujar Starlight segera bangkit berdiri.

“Tidak kusangka sekarang kau sudah sebesar ini?” ujar Chen kemudian. Starlight hanya tertawa mendengar ucapan Chen.

Saat masih kecil dulu, Chen dan keluarganya sering berkunjung ke kerajaan Sinar atau sebaliknya. Namun, sudah beberapa tahun terakhir ini, Starlight tidak bertemu lagi dengan Chen.

Chen sudah cukup banyak tau tentang Starlight dan tugas-tugasnya yang Phoenix berikan. Dan sekarang dia baru tau kalau Michael adalah orang yang telah Phoenix pilih untuk menjaga Starlight.

Akhirnya Chen memutuskan untuk menemani Starlight pergi minum ke ruang makan

“Hehe, tak kusangka akhirnya Phoenix menentukan pilihannya diusiamu yang masih muda ini?” ujar Chen dengan nada agak meledek.

“Lebih baik aku sudah bersama Michael diusiaku yang sekarang. Dari pada kau yang jauh lebih tua dariku tapi tidak ada yang mendekatimu!” balas Starlight meledek dengan senyuman sinis.

Mendengar ucapan Starlight barusan membuat Chen merasa tersinggung. Namun dia tau, semua itu hanyalah candaan. “Astaga, mulutmu itu pedas juga ya ternyata?” ujar nya pasrah.

“Lalu, bagaimana? Apa kau sudah menemukan semua Kristal Phoenix?” tanya Chen kemudian.

Starlight hanya menggelengkan kepalanya sambil mendengus pelan. Namun, di saat yang bersamaan tiba-tiba saja liontin kalung Starlight bergerak sendiri. “Eh? Ada apa Phoenix?” ujar Starlight bertanya.

“Salah satu kristalku berada pada Chen dan juga Xiaolong,” ujar Phoenix yang rupanya juga bisa didengar Chen.

“Apa? Ada padaku?” Chen terlihat kebingungan dengan maksud perkataan Phoenix. Namun, dengan segera Xiaolong mengeluarkan cahaya dan mengambang di udara.

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang