Part 12 (Masa Lalu)

845 93 13
                                        

Hai hai hai loyal readers ku 👋🏻👋🏻👋🏻
Apa kabar semuanya? Sehat selalu kan?

Nah, hari ini tugas author udah mulai kelar (ditambah author udah nggak patah hati lagi 😋🤭) jadi author bisa memperbarui ceritanya deh
Meskipun tugas sekolah author masih banyak, tapi rasanya tangan author gatel pengen update 😂

Udahlah, kuy simak

Selamat menikmati bacaannya ya semua

Kali ini author bakal sering pake flashback flashback
Langsung simak ya


Flashback on

Starlight menatap Vettel yang terdiam di ujung ruangan. Dengan menggunakan pakaian kebesaran kerajaannya, Starlight datang menghampiri Vettel.

"Vettel, apa kau masih sedih dengan kepergian kedua orang tuamu?" tanya Starlight hati hati.

Vettel hanya mengangguk kecil sambil menunduk sedih. Dia masih belum bisa menerima kepergian kedua orang tuanya.

"Aku mau keluar sebentar," ujarnya lalu pergi.

Starlight hanya bisa menatap kepergian Vettel. Hatinya telah kosong semenjak kedua orang tuanya tiada.

"Jangan sampai Vettel jadi orang jahat."

 *                 *                 *

Beberapa hari telah berlalu, namun Vettel masih belum kembali ke kota Aileen. Hal itu membuat raja, ratu dan Starlight sendiri cemas.

"Ayah, ibu, izinkan aku mencari Vettel," ujar Starlight memohon.

"Tidak, kau tidak boleh pergi ke mana mana. Apa lagi keluar istana atau kerajaan," ujar Jordan

"Memangnya ayah mau Vettel sampai kenapa kenapa? Apa ayah tidak khawatir padanya?" serbu Starlight.

"Ayah khawatir, tapi biarkan para prajurit yang mencarinya," tambah Jordan.

"Itu terlalu lama. Aku bisa merasakan aura Vettel dengan cepat kalau diizinkan," bantah Starlight.

Jordan hendak bicara lagi, namun Cilsara mencegahnya. Dia memberi isyarat agar Jordan mengizinkan Starlight pergi.

"Bagaimana kalau dia kenapa kenapa?" sela Jordan.

"Percayalah Starlight pasti akan baik baik saja. Diakan selalu dilindungi Phoenix," bujuk Cilsara.

Jordan menatap Starlight. Dia terlihat sangat ingin menemui Vettel.

"Huh, ya sudahlah. Ayah akan mengizinkanmu pergi. Tapi jangan terlalu lama," titah Jordan.

"Terima kasih ayah, ibu," ujar Starlight senang.

*         *          *

Akhirnya Starlight berhasil menemui Vettel di sebuah kota besar di kerajaan Carmon. Dan kebetulan kerajaan Sinar sangat dekat dengan kerajaan Carmon.

"Kenapa kau tidak mau tinggal di Aileen saja?" tanya Starlight pada Vettel.

"Aku tidak mau!"

Vettel langsung pergi meninggalkan Starlight lagi.

Berjam jam Starlight mencari Vettel. Dia kembali menemukan Vettel dipukuli habis habisan oleh anak anak jalanan.

Melihat kejadian itu, Starlight langsung menengahi pertengkaran.

"Berhenti!!!" pekik Starlight. "Apa yang kalian lakukan padanya?"

"Hey, anak perempuan tidak usah ikut campur!"

"Apa yang kau lakukan Starlight?" gumam Vettel.

Starlight tersenyum simpul sesaat. "Biasanya aku tidak suka mengataknnya, tapi demi kau..."

"Aku adalah putri kerajaan Sinar," ujar Starlight dengan nada yang anggun.

Mendengar hal itu, anak anak jalanan yang menghajar Vettel langsung terkejut. Karena mereka semua juga tau kalau putri kerajaan Sinar adalah Gadis Suci yang terhormat.

Tanpa bicara mereka langsung pergi meninggalkan Vettel dan Starlight.

"Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau membongkar identitasmu?" ujar Vettel bertanya.

"Kau itu temanku Vettel. Mana mungkin aku membiarkanmu terluka seperti ini," balas Starlight sedih.

"Ku obati luka lukamu dulu ya," bujuk Starlight.

Vettel tertunduk sesaat lalu mengangguk kecil.

*          *          *

"Kembalilah ke Aileen, Vettel. Aku ingin kau bersamaku," ujar Starlight.

"Aku tidak bisa," sahut Vettel. "Aku ingin membuat diriku semakin kuat. Aku harus bisa bertumbuh lebih kuat dari pada sebelumnya agar aku tidak kehilangan orang yang aku sayangi lagi," lanjutnya.

"Kau tidak harus kuat untuk melindungi seseorang. Yang terpenting itu kau memang punya niatan untuk melindungi," bujuk Starlight.

"Tapi orang yang ingin aku lindungi saat ini adalah kau," balas Vettel membuat Starlight terkejut.

"Aku tidak akan bisa melindungimu kalau aku lemah," lanjutnya.

Starlight hanya bisa terdiam seribu bahasa. Kenapa? Ada apa dengan Vettel sebenarnya?

"Vettel..."

Flashback off

"Apa yang harus aku lakukan? Aku benar benar tidak tau," gumam Starlight murung.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk," ujar Starlight.

"Selamat malam tuan putri," ujar orang yang mengetuk pintu, yang ternyata Shale.

"Ada apa?"

"Tuan putri diminta untuk ku ruang makan untuk makan malam. Raja dan ratu sudah di sana," ujar Shale.

"Aku tidak lapar. Kau bisa pergi," balas Starlight.

"Tapi raja dan ratu ingin bicara," ujar Shale lagi.

Starlight terdiam seaaat lalu menghela napas. "Baiklah, nanti aku kesana."

"Hamba permisi dulu," ujar Shale memberi hormat lalu pergi.

"Padahal aku sedang tidak ingin bicara dengan siapapun," gumam Starlight.

Dia segera berjalan menuju ruang makan.

Disepanjang perjalanan, Starlight seperti melihat masa lalunya dan Vettel ditempat tempat yang ia lalui.

"Hilangkan ingatan ini! Kenapa tidak bisa Starlight!" ujar Starlight pada dirinya sendiri.

Saking ingin melupakan ingatan itu, Starlight sampai jatuh ke lantai. "Aku ingin melupakan itu!!! Jangan ganggu aku!!!"

Air mata Starlight mulai menetes. Tidak ada orang di sana, Starlight menatap ke arah sudut ruangan.

"Kejar itu ayo kejar!"

Terlihat bayangan masa kecil Starlight bersama Vettel yang sedang bermain bola di sudut itu.

"Kenapa bayangannya tidak hilang? Kenapa malah semakin kuat?" gumam Starlight setengah menamgis.

"Michael, aku merindukanmu..."












Gimana readers? Ok? Apa masih kurang panas? Atau malah aneh? Langsung komen aja di kolom komentar okay?

Okay, bye bye guys 👋🏻👋🏻👋🏻

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang