Buat yang udah nungguin, makasih banget yaaa
Dan maaf banget nih baru update, malem malem lagi 🤣
Kuy langsung simak aja"Dimana kita bisa menemukan pemilik salah satu kristal Phoenix itu ya?" ujar Michael bertanya. Robin mengangkat bahunya sambil menggelengkan kepala sebagai jawaban. Michael kemudian menatap Starlight. "Bagaimana menurutmu Starlight?" tidak ada jawaban dari Starlight. Dia terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu. "Starlight?" tegur Michael lembut.
"Ah, iya. Ada apa?" tanya Starlight masih setengah tidak sadar.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Michael setengah khawatir.
Starlight langsung tersadar akan pembicaraannya dan Michael. "Ah? Apa? B-bukan apa apa. Iya, bukan apa apa. Tidak ada masalah," jawab Starlight terbata bata bingung.
"Aku mungkin tidak bisa membaca pikiranmu secara langsung. Tapi dari sikap dan wajahmu saat ini. Aku yakin kau sedang ada masalah. Katakan, ada apa Starlight?" tanya Michael lembut sambil mengusap kepala Starlight.
"Leo leo-benar."
"Kami ini keluargamu kan kak?" ujar Robin bertanya tiba tiba.
Starlight berusaha untuk membuat Michael dan Robin yakin kalau dia sedang tidak ada masalah. "Sungguh, tidak ada apa apa," jawab Starlight meyakinkan.
"Apa ini juga masalah kristal Phoenix itu?" tanya Robin.
"Kristal Phoenix?" balas Starlight heran. "Tunggu, ini tidak ada hubungannya dengan Phoenix. Sudahlah, jangan memikirkan apa yang baru saja terjadi. Kita kemari untuk turnamen. Bukan kristal Phoenix," jawab Starlight.
Michael tersenyum mendengar jawaban Starlight. Begitu pula Robin, Leo dan Chicky. "Tidak salah kau disebut Gadis Suci. Dan tidak salah kalau aku mencintai seorang wanita yang rendah hati sepertimu," ujar Michael lalu mencium dahi Starlight.
Momen itu membuat hati Starlight berteriak histeris. Starlight langsung mendorong Michael menjauh darinya. "M-Michael, i-ini tempat umum. J-jangan, jangan bertindak bodoh seperti itu!" ujar Starlight bingung sendiri.
Bukannya menjauh, Michael justru semakin mendekati Starlight. "Apa salah kalau aku menunjukkan rasa sayangku pada kekasihku sendiri di hadapan umum?"
"B-bukan, bukan begitu! T-tapi, kau, kau jangan, jangan seperti itu! Aku, aku... Ah, sudahlah!" balas Starlight semakin malu dan akhirnya pasrah.
"Kak Starlight, kau saat ini terlihat sangat manis sekali," ujar Robin memuji dengan ekspresi tersenyum (😁).
"S-sudahlah! Jangan membahasnya lagi! Kenapa kalian masih saja menggodaku?!!"
•
•
•"Ngomong ngomong, gadis yang bernama Starlight itu. Bagaimana bisa kenal dengan Michael ya?" tanya Jin berpikir. "Starlight bukan seorang pembalap monkart kan?"
"Benar juga, dia bukan seorang pembalap," balas Louis tiba tiba.
"Laura, apa kau tidak bertanya tentangnya tadi?" tanya Jin lagi. Sena cukup terkejut dengan pertanyaan Jin.
"Kau ini jangan macam macam! Kita ini baru kenal, tidak mungkin kan aku langsung menanyakan banyak hal padanya?" jawab Laura setengah kesal. Sena sedikit lega mendengar jawaban Laura yang masuk akal.
"Tapi, kalau diingat ingat lagi. Rasanya Aku tidak asing dengan nama itu. Starlight? Itu terdengar sangat familiar bagiku," ucap Louis.
"Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya Sir Joke.
"Aku tidak terlalu yakin," balas Louis ikut berpikir.
"Hahh, sudahlah. Jangan terlalu memikirkan gadis orang lain," sela Kuby. "Lebih baik kita pergi dan mencari makan siang. Aku sudah sangat lapar."

KAMU SEDANG MEMBACA
Monkart N Love
FantasíaContinued Up sesuai mood Menceritakan kisah seorang pembalap hebat bernama Michael White yang mengembara ke seluruh negeri untuk mengikuti turnamen Monkart bersama adiknya Robin. Bersama Monkart singa putihnya Leo, Michael sudah berhasil berulang k...