Red Fire Arrow Saint, sepasang busur dan panah yang sedang di bawa Aven merupakan salah satu dari kesembilan Saint Force yang seharusnya menjadi milik Phoenix.
Itu hanya merupakan salah satunya saja, dan kekuatan dari busur itu semakin bertambah saat dengan Phoenix dan tubuh Starlight. Ditambah lagi sepertinya Aven bukan lah orang biasa, dia sepertinya sudah melatih dirinya untuk bisa menggunakan busurnya dengan baik.
“Aku rasa tidak ada gunanya berdiskusi dengan mu lebih lama,” ucap Aven terdengar Phoenix dan Vettel. “Bye bye,” sambung nya yang langsung menghilang begitu saja dari hadapan keduanya.
“Aku tidak bisa melawannya,” ujar Phoenix dengan ragu-ragu.
“Apa maksudmu? Bukan kah dia hanya bocah tengil yang memiliki salah satu Saint Force?” bantah Vettel.
“Masalahnya apabila pengguna Saint Force mati, senjata itu akan hancur. Jadi sia-sia juga aku melawannya,” balas Phoenix memberi penjelasan.
“Vettel, walau Starlight sudah tidak mencintai mu lagi. Tapi aku meminta pada mu, tetaplah jaga Starlight dengan baik. Kau, Michael dan Dariel adalah orang-orang yang terpilih. Kalau kau benar-benar mencintai Starlight, buatlah dia jatuh cinta padamu. Berusahalah agar dia membuka hati kembali untuk mu,” ujar Phoenix bersungguh-sungguh.
Vettel tak mengerti, Phoenix ada di pihak siapa? Dia membela Michael, tapi memberi saran pada Vettel?
“Ngomong-ngomong, tubuh Starlight sudah tidak kuat. Aku harap saat aku meninggalkan tubuhnya, kau bisa menjaga Starlight dengan baik.” Dalam sekejap tiba-tiba tubuh Starlight jatuh. Untungnya Vettel sempat merespon dan Starlight tidak jatuh ke lantai.
“Aku hanya tidak ingin Starlight hidup seperti masa lalu nya.” Itulah kalimat terakhir yang Vettel dengar bergema di ruangan tersebut.
.
Kondisi Starlight semakin melemah, para dokter kerajaan juga sudah berusaha untuk memulihkan kembali keadaannya. Namun sayangnya sampai sekarang hal itu belum berhasil.
“Apa yang kalian tidak ingin bekerja lagi huh? Bagaimana mungkin Starlight masih belum membaik selama beberapa hari ini??!” pekik Jordan merasa kesal.
“Maafkan kami, Yang Mulia. Tapi keadaan Putri sepertinya bergantung pada Phoenix untuk saat ini,” ujar salah satu dokter yang ada di sana.
Starlight, apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau tiba-tiba jatuh sakit begini? — Vettel. Dia benar-benar menghawatirkan keadaan Starlight sekarang. Phoenix, kenapa kau tidak segera muncul dan menyembuhkan Starlight?
Di sisi lain, dimensi tempat Phoenix tinggal. Dimensi tersebut tertutup oleh kekuatan sihir yang membuat nya tidak bisa keluar dan menolong Starlight agar keadaannya membaik.
“Sihir ini,” Phoenix bergumam sesaat.
Dia ingat pasti hanya ada 2 orang di dunia ini yang bisa membuat sihir sekuat ini. Yang pertama, sang Gadis Suci. Dan yang kedua, “M**?”
Phoenix kemudian mulai berterbangan di dimensi itu, dia terus berusaha agar bisa lepas.
“Apa yang sebenarnya telah terjadi?”
Phoenix terdiam sesaat sambil mengepakkan sayapnya. Ingatan nya tertuju pada saat Dariel memberikan obat pada Starlight terakhir kali.
Dia melihat ada cahaya ungu yang bersinar dari kelopak bunga itu. Padahal seingat nya warna kelopak itu seharusnya merah.
“Sial! Rupanya itu bukan obat dari Celestine!”
Sekarang Phoenix sudah tau pasti siapa dalang di balik semua ini. Tapi dia tidak bisa mengalahkan sang dalang sebelum menemukan semua kristal Phoenix dan kesembilan Saint Force.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkart N Love
FantasyCompleted Story ✔️ Untuk baca lebih lengkap bisa ke tittle Princess's Past di akun yang sama Menceritakan kisah seorang pembalap hebat bernama Michael White yang mengembara ke seluruh negeri untuk mengikuti turnamen Monkart bersama adiknya Robin. B...