Part 18 (Problem)

275 30 1
                                        

Starlight membuka semua buku sejarah tentang keluarga nya di perpustakaan. Dari lorong satu ke lorong lainnya. Tapi dia belum menemukan bulu riwayat milik ibunya. Sudah hampir 2 jam Starlight mencari tapi masih belum ketemu.

"Huh, dimana ya? Apa memang tidak ada riwayat lain?" pikir Starlight bingung.

Saat Starlight sedang berkeluh kesah karena tidak menemukan buku yang dia cari. Tiba-tiba saja pintu perpustakaan terbuka. Ada orang yang datang. Dan berapa terkejut nya Starlight saat tau bahwa itu adalah Michael.

"S-Starlight?"

Tanpa pikir panjang Starlight langsung berlari ke arah Michael dan memeluknya erat erat. Lalu apakah Michael hanya terpaku diam? Ya, awalnya dia hanya terpaku dan tidak bisa berkata apa apa. Namun pada akhirnya Michael membalas pelukan erat dari Starlight.

Rasanya nyaman sekali. Sudah begitu lama Michael tidak merasakan hangatnya pelukan Starlight dan semerbak wangi parfum bunga yang Starlight pakai. Michael merasa sangat bahagia.

Ini sudah tahun keberapa semenjak aku bersamanya ya?

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Michael yang tau kalau sebenarnya Starlight tidak begitu suka membaca. Tapi anehnya Starlight banyak tau tentang sejarah. Apa mungkin itu karena Phoenix?

"Aku mencari buku silsilah keluarga ibu ku. Phoenix bilang salah satu Kristal nya berada di tangan anak bermarga Rowan yang masih satu keluarga dengan Roenna," jawab Starlight.

Michael mengangguk paham, namun dia terkejut saat mengetahui bahwa ujung mata Starlight mulai basah.

"Eh? Kau menangis?" Michael langsung cepat cepat mengusap air mata Starlight dengan lembut. "Jangan menangis, nanti kecantikan mu berkurang loh," hibur Michael lalu memeluk tubuh hangat Starlight. "Maaf ya, waktu itu aku tidak menjelaskan apapun padamu tentang tugas yang aku dan Robin jalankan," tuturnya meminta maaf.

Di lubuk hati Michael yang paling dalam, dia masih merasa bersalah karena telah meninggalkan Starlight tanpa alasan yang jelas. Hingga pada akhirnya dia lengah dan membuat Vettel berhasil merebut kembali Starlight.

"Aku mengerti, pangeran," jawab Starlight. "Sebelumnya aku mengira kalau kau Tuan Muda. Tapi ternyata kau malah seorang pangeran," gumamnya. "Secara logis, dengan tahta mu, kau bisa mengalahkan Vettel. Tapi secara perjanjian itu mungkin sulit."

"Kau sudah tau identitas asliku?" tanya Michael.

Starlight menatap Michael, "Kau punya Tavernier Blue, semua orang juga akan tau kalau kau pangeran kerajaan Es."

"Ceritanya panjang, tapi suatu saat kau akan mengetahui nya secara langsung sendiri," kata Michael sambil mengelus rambut Starlight.

Dia tidak ingin lagi melibatkan Starlight dalam urusan pribadinya. Starlight tau kalau dia putra raja ya sudah, tapi jangan sampai membuat hal itu menjadi beban pikiran nya.

Saat sedang mesra mesranya tiba-tiba ada seekor tikus yang muncul dari balik buku buku di rak yang membuat keduanya terkejut.

"AAAAA, KENAPA ADA TIKUS?!!" pekik Starlight sembari mengamankan diri agar tidak dikejar tikus.

Michael berusaha mengusir tikus tersebut keluar ruangan dan akhirnya berhasil. Namun ternyata tikus tadi tidak sengaja menjatuhkan sebuah buku yang berada di rak paling atas. Michael segera memungut buku tersebut dan hendak meletakkannya kembali di rak.

"Eh?"

Roenna

Itu yang Michael baca di sampul buku tersebut.

"Apa ini buku yang kau cari, Starlight?" tanya Michael sembari menyerahkan buku tersebut ke Starlight.

Dengan sigap Starlight segera membuka dan membaca buku tersebut dengan teliti. Dan ternyata benar, itu adalah buku silsilah Roenna yang terbarui 2 tahun lalu.

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang