Monkart N Love

Part 10 (Michael, Vettel dan Starlight)

Starlight masih merenungkan pertemuannya dan sahabat lamanya yang begitu mengharukan.

Kenapa? Kenapa semua terjadi diwaktu yang tidak tepat? Kenapa kau hadir kembali disaat Phoenix sudah memilih?

Air mata Starlight menetes semakin deras.

Vettel...

"Siap, mulai!"

"Leo; Rarrken maju!"

"Wow, apakah Michael dan Leo bisa menandingi Vettel?"

Jarak antara Leo dan Rarrken cukuplah jauh. Hal itu membuktikan kalau Vettel memang jauh lebih hebat dari pada Michael.

Mata Starlight menatap ke arah Vettel. Vettel sekarang sudah benar benar berubah. Dia sudah tidak seperti dulu lagi.

Flashback on

"Vettel, kenapa ya aku yang terpilih menjadi Gadis Suci? Dan kenapa aku terlahir sebagai seorang putri?" ujar Starlight dengan polosnya bertanya.

"Semua itu pasti sudah takdir. Aku yakin ada yang istimewa darimu sampai akhirnya Phoenix memilihmu," jawab Vettel tenang.

Vettel memegang pipi manis Starlight. "Kau itu sangat manis. Aku yakin kau memang istimewa."

"Benarkah?"

Vettel mengangguk pelan lalu menatap mata Starlight. Mata Starlight memang sangatlah indah dan...

Vettel langsung mengalihkan pandangannya saat tau apa yang baru dia pikirkan tadi.

"Indah dan apa?" tanya Starlight yang bisa membaca pikiran Vettel.

Vettel langsung memukul dahinya sendiri. Dia lupa kalau Starlight bisa membaca pikiran seseorang tanpa terkecuali.

"B-bukan apa apa. Lupakan saja," balas Vettel gugup.

Hari hari yang mereka jalani bersama sama sangatlah indah. Di mana Starlight boleh pergi bermain di luar istana bersama Vettel.

Hingga suatu insiden yang mengenaskan terjadi menimpa Vettel dan keluarganya. Orang tuanya dibunuh.

Kabar itu langsung menyebar sampai ke telinga Starlight dan kedua orang tuanya.

"Orang tua Vettel meninggal?!" pekik Starlight terkejut.

"Benar Starlight. Dan setelah ini ayah dan ibu akan pergi ke pemakaman mereka," ujar ayah Starlight.

"Aku ikut. Vettel pasti sangat sedih kehilangan kedua orang tuanya," ujar Starlight dengan nada memaksa.

"Tapi Starlight-"

"Ayah!"

"Tolong," ujar Starlight memohon.

"Baiklah, kau boleh ikut."

* * *

Starlight melihat Vettel sangat sedih saat kedua orang tuanya dimakamkan. Hanya ayah dan ibunya lah yang Vettel miliki.

"Vettel..."

Terlihat air mata Vettel mengalir dari matanya. Dia pasti sangat sedih sekali.

Saat kedua orang tua Vettel sudah berada di dalam tanah, Vettel langsung pergi sambil menangis.

"Vettel!!" teriak semua orang.

Starlight bisa sangat mengerti perasaan Vettel. Pasti sangatlah menyakitkan.

Diam diam Starlight mencoba untuk pergi mencari Vettel.