Part 44 (Meninggalkan Kota Posca)

600 62 8
                                    

“Louis!”

Mendengar namanya disebut, Louis segera menoleh ke asal suara tersebut yang ternyata berasal dari Starlight.

“Oh? Starlight? Ada apa?” tanya Louis.

“Aku harus bicara denganmu,” ujar Starlight terengah-engah karena tadi berlarian.

Louis mengeritkan alisnya, tumben tumbenan sekali Starlight mengajaknya bicara. “Ada apa?”

“Phoenix bilang salah satu kristal nya ada padamu dan Lancelot,” ujar Starlight menjelaskan.

“Hah? Apa? Kristal Phoenix?” tanya Louis kebingungan.

”Eh? Apa kau belum pernah mendengar legenda tentang Kristal Phoenix yang hilang?” ujar Starlight balik bertanya.

Louis hanya menggelengkan kepalanya saja. Dia memang sudah tau tentang keberadaan Phoenix dan Gadis Suci. Tapi dia benar-benar belum tau tentang legenda Kristal Phoenix itu.

Yah, akhirnya mau tidak mau Starlight harus menjelaskan segalanya pada Louis dari awal hingga akhir.

Tidak disangka juga seorang bangsawan Aurince tidak mengetahui legenda Kristal Phoenix. Hal itu sudah pasti membuat Starlight merasa aneh.

“Jadi begitu,” akhir Starlight setelah berbicara panjang lebar.

Louis mengangguk ringan sudah mengerti yang Starlight maksud. “Jadi, kenapa kau baru mengatakannya sekarang?” tanya Louis lagi.

“Akhh!!! Jangan tanya aku!!! Phoenix lah yang terlalu lama memberitahuku!!!” pekik Starlight kesal pada Phoenix. “Dia baru memberitahukan hal itu saat ada masalah. Phoenix memang menjengkelkan!”

Hanya Starlight lah, manusia yang berani menghinaku. Ujar Phoenix setengah sedih.

“DIAM!!!”

Teriakan tersebut cukup untuk membuat Louis dan Lancelot terkejut. “Apa kau barusan berdebat dengan Phoenix?” tanya Louis.

Starlight mengangguk kecil sebagai jawaban. Tidak disangka ternyata seorang Gadis Suci dan pelindungnya bisa berdebat seperti ini.

“Baiklah, ayo kita mulai!” pekik Starlight. “Kristal Phoenix!”

Beberapa detik kemudian muncullah cahaya yang berasal dari Lancelot. Cahaya itu berwarna emas. Dengan cepat cahaya tersebut masuk ke dalam lubang gelang Starlight yang kosong.

“Sudah. Kristal Phoenix yang hilang. Elemen Bumi,” ujar Starlight menjelaskan.

Sekarang kau sudah punya tiga kristal. Itu sudah lebih dari cukup untuk saat ini.

“Tapi tetap saja, aku sudah berkelana selama beberapa bulan dan hanya mendapatkan tiga kristal? Rasanya mengecewakan,” gumam Starlight kembali berdebat dengan Phoenix.

“Apakah mereka selalu seperti ini?” gumam Louis.

Di tengah-tengah perdebatan Starlight dan Phoenix, Michael datang bersama Robin dan Rydine.

“Kak Starlight!” ujar Robin mengejutkan Starlight.

“Ahh, Robin! Jangan mengagetkan ku seperti itu!” balas Starlight lembut.

“Kalian ini sedang apa tadi berduaan di sini?” tanya Rydine menggoda.

“Kami-”

“Bukan urusanmu!” sela Louis sebelum Starlight melanjutkan kalimatnya. “Sudah, ayo kita beres beres sebelum pergi!” ajak Louis menarik tangan Rydine.

“Eh? Kalian berdua, tunggu aku!” teriak Robin yang kemudian menyusul kedua temannya yang lain.

“Jadi?”

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang