Continued
Up sesuai mood
Menceritakan kisah seorang pembalap hebat bernama Michael White yang mengembara ke seluruh negeri untuk mengikuti turnamen Monkart bersama adiknya Robin. Bersama Monkart singa putihnya Leo, Michael sudah berhasil berulang k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setelah ini kita akan pergi ke mana ya?" tanya Robin ketika diperjalanan menuju sirkuit bersama Louis dan Rydine.
"Jangankan memikirkan akan pergi ke mana. Tentang balapan kali ini saja kita tidak tau Michael akan menang atau tidak," balas Louis.
"Aku tau itu." Robin langsung tertunduk lesu.
"Hei hei hei! Percayalah pada Michael dan Leo. Mereka pasti bisa menang!" ujar Rydine menengahi pembicaraan.
...
Apakah Michael benar-benar akan menang nantinya? Batin Starlight khawatir.
"Kio kio!!"
"Leo?" Starlight segera tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara Leo.
"Kau masih menghawatirkanku dan Leo dipertandingan ini, Starlight?" tanya Michael yang diangguki Starlight.
"Maaf." Starlight merasa bersalah karena tidak mempercayai kemampuan Michael dan Leo.
"Kemari!"
"Hm?" Starlight segera mengangkat wajahnya ke arah Michael yang langsung memeluk Starlight.
"Apa yang harus kulakukan agar kau mempercayaiku, Starlight?"
"Aku tidak tahu. Maafkan aku karena tidak percaya padamu." Starlight menyandarkan kepalanya di pundak Michael dengan mata terpejam.
"Haha, ini masih pagi." Michael tertawa ringan sambil menepuk lembut kepala Starlight. "Jangan manja begitu, Starlight."
"Eh?" Starlight langsung membuka matanya dengan perasaan kesal. "Apa maksudmu pria muda?"
"Eh? Tunggu tunggu! Jangan marah dulu cantik."
***
"Babak final Piala Thunder akan segera dimulai. Yaa... Setelah melewati pertandingan panjang yang menegangkan, akhirnya kita mendapatkan 2 peserta terbaik tahun ini."
"Dan inilah 2 peserta yang berhasil masuk babak final. Peserta pertama, sang pembalap kebanggaan kota Thunder, Gracia Luster dan monkartnya Bunny."
"Gracia! Gracia! Gracia! Gracia!!"
"Wow, penggemar nya ternyata banyak sekali," gumam Rydine setelah mendengar suara support dari penonton.
"Kau kan sudah tahu, selain cantik, Gracia juga gadis yang berbakat. Jadi tidak heran banyak yang mengidolakannya." Tatapan Louis ke Gracia tampak berbeda dari biasanya.
"Yah, aku memang kebanggaan kota Thunder. Benarkan Bunny?"