Part 13 (Kembali)

684 85 4
                                    

"Putri Starlight, putri Starlight!" teriak Roon terengah engah memanggil Starlight.

"Ada apa?" tanya Starlight yang sedang menyiram bunga di taman.

"Michael, Michael sudah kembali," balas Roon yang masih terengah engah.

Mata Starlight langsung berkaca kaca saat mendengar ucapan Roon. "Kau bersungguh sungguh? Kau tidak bercandakan?"

"Mana mungkin aku berbohong pada putri? Michael ada di ruang tunggu bersama Robin.

"Baiklah, katakan padanya aku akan segera ke sana," ujar Starlight bersemangat.

"Baik," jawab Roon.

Starlight bergegas menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya.

Starlight kemudian melepaskan tiara mahkota dari kepalanya dan meletakkannya di atas meja.

"Aku akan kembali untuk mengenakanmu lagi nanti. Sekarang aku harus pergi menjalankan tugas dari Phoenix dulu. Sampai jumpa," ujar Starlight berbicara pada tiara peraknya.

Starlight tersenyum senang dan hatinya begitu bahagia. "Akhirnya Michael kembali."

Starlight kemudian berjalan menuju ruang tunggu.

Di tengah perjalanan Starlight terkadang tersenyum senyum sendiri.

"Akhirnya kau datang juga sayang," ujar Cilsara.

Michael.....

"Apa kabar, Starlight?" tanya Michael ramah. Sepertinya dia sudah tidak sedih dengan kekalahannya melawan Vettel waktu itu.

Syukurlah kalau memang begitu

"Aku baik," jawab Starlight menahan rasa gembiranya.

"Baguslah. Karena aku ke sini untuk menjemputmu dan menemanimu untuk mencari kristal Phoenix yang hilang," ujar Michael.

"Benarkah?"

Michael tersenyum dan mengangguk kecil.

"Starlight, kau harus tetap berhati hati ya," ujar Jordan. "Kalau ada apa apa beri tau kami ya."

"Baik," balas Starlight.

Michael mengangguk kecil sambil tersenyum.

Akhirnya kakak sudah kembali normal.

Isi hati Robin berhasil Starlight ketahui. Baguslah kalau Michael sudah tidak sedih.

                 *               *               *

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau baik baik saja?" tanya Michael pada Starlight saat diperjalanan.

"Iya, aku baik baik saja," jawab Starlight lirih tapi senang.

"Kali ini aku hanya akan menemanimu mencari kristal Phoenix saja. Aku tidak akan ikut balapan," ujar Michael.

"Huh?! Kenapa?" pekik Starlight khawatir. "Kau masih sedih dengan kekalahanmu waktu itu?"

"Bukan karena itu," jawab Michael sambil tertawa ringan. "Aku hanya ingin membantumu. Jadi aku harus lebih fokus pada satu hal dulu."

"Kau yakin tidak akan balapan? Itukan impianmu."

"Tidak apa apa. Aku akan serius membantumu dulu," jawab Michael.

Starlight tampak berkaca kaca saat mendengar ucapan Michael yang begitu tulus.

"Aku janji akan menjagamu seperti Phoenix yang sudah menjagamu."

Kalimat itu?

Starlight hanya bisa menahan perasaannya sambil tersenyum. Sekarang bukan waktunya memikirkan Vettel.

Aku harus fokus.








Hai hai hai readers ku yang baik hatinya 👋🏻👋🏻👋🏻
Apa kabar?
Adakah yang sudah rindu cerita Monkart N Love?

Maaf ya updatenya dikit, soalnya author juga masih bingung pas bagian awalnya 😂

Oh iya, author boleh minta tolong nggak nih?
Kalo kalian suka dan tertarik sama ceritanya, tolong kasih tau ketemen temen kalian ya
Makasih atas bantuannya

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang