Part 15 (Keinginan)

619 78 5
                                    

"Dia tadi siapa Starlight?" tanya Michael.

"Oh, itu tadi Arlon. Pekerja di sini, dia jugalah yang menemukan sapu tanganku," jawab Starlight.

"Begitu ya?"

Tak berselang lama mereka sudah sampai di depan pintu kamar Starlight.

"Istirahatlah, aku tidak ingin kau sakit," ujar Michael.

"Baiklah," ujar Starlight setengah tersenyum.

Michael menatap sesaat, "Ada apa?" tanya Starlight.

"Apa boleh aku menciummu?"

Blusshing....

Wajah Starlight langsung memerah semua.

"B-b-boleh," ujar Starlight malu malu.

Michael mendekatkan bibirnya ke wajah Starlight. Jantung Starlight sudah berdetak keras dan...

Cup...

Sebuah ciuman mendarat di dahi Starlight. Rasanya Starlight seperti ingin melayang tinggi di udara.

"K-kau, kau.....-"

"Terima kasih," ujar Michael kemudian masuk kembali ke kamarnya.

Starlight masih memandang Michael yang menjauh. Kedua pipi Starlight masih merona karena malu.

Phoenix.....

                *                  *                  *

Pagi hari yang cerah telah tiba. Michael, Starlight dan Robin kembali mengelilingi kota untuk mencari pembalap yang ahli.

Dalam perjalanan mereka bertemu seorang pembalap wanita cantik bersama monkarrnya seekor kucing yang lucu.

"Wahh, dia lucu sekali," ujar Starlight sambil memegusap usap kepala monkart kucing itu.

"Namanya Percy," jawab wanita berambut hitam itu.

"Lucunya..." ujar Starlight gemas.

Michael ikut senang saat Starlight tersenyum. Jujur saja dia sangat merindukan Starlight selama dia kembali ke kota Latona. Tapi sekarang rasa rindunya sudah terbalaskan. Senyuman Starlight membuatnya bahagia.

"Kalian pengembara ya? Aku belum pernah melihat kalian sebelumnya di kota ini," ujar wanita itu bertanya.

"Kau benar, kami adalah pengembara," jawab Michael. "Namaku Michael, ini adikku Robin," merangkul Robin. "Dan itu temanku Starlight," menunjuk ke arah Starlight yang masih memegang Percy.

"Hallo," ujar Starlight.

"Hai, namaku Natasha," balas wanita itu.

Jadi namanya Natasha?

"Apa kau berasal dari kota ini?" tanya Robin.

"Tentu saja, aku lahir dan dibesarkan di sini selama 15 tahun," jawab Natasha.

Dari yang Starlight lihat, Natasha adalah anak yang baik dan ceria.

Kau juga berpikir hal yang sama tentang Natasha, Starlight?

Suara itu adalah suara Phoenix yang hanya bisa di dengar Starlight.

Iya, jawab Starlight dalam hatinya. Apa mungkin dia salah satunya ya?

Bukan, dia bukan pembalap yang terpilih. Tapi dia tetap membutuhkan bantuan mu.

Starlight jadi kebingungan dengan ucapan Phoenix. Bantuan apa?

Kau akan tau saat waktunya telah tiba.

Tiba tiba Starlight merasa Phoenix sudah memutus kontaknya.

Bantuan apa ya?

"Kalian dari kota mana?" tanya Natasha dengan polosnya.

"Kota Latona," jawab Michael cepat. Kalau Natasha tau Starlight dari kota Aileen, bisa saja Natasha tau kalau Starlight adalah seorang putri.

"Kota Latona? Itukan ada di kerajaan Carmon kan?" tanya Natasha.

"I-iya, k-kami dari kerajaan Carmon," jawab Robin.

Natasha tersenyum senang melihat Michael, Starlight dan Robin. Entah bagaimana bisa, Michael seperti bisa melihat karakteristik dan sifat Natasha.

Apa mungkin ini kemampuan yang Phoenix dan Starlight maksud?

Starlight yang tidak bisa membaca pikiran Michael hanya bisa diam saja. Meski Starlight tidak bisa membaca pikiran Michael, tapi sesungguhnya perasaan mereka terhubung satu sama lain.

"Aku senang bertemu dengan mu Natasha, kau juga Percy," ujar Starlight.

"Miauw," Percy terlihat begitu manis dan lucu saat bicara.

"Kalian menginap di mana?" tanya Natasha.

"Kami menginap di hotel ujung jalan," jawab Starlight. "Kau sendiri tinggal di mana?"

"Aku tinggal di pinggir sungai sana. Memang agak jauh dari sini," ujar Natasha.

"Boleh kami ke sana?" tanya Starlight bersemangat.

"Tapi Starl-"

"Tidak apa apa, dari pada kita hanya beekeliling kota saja. Iya kan?" sela Starlight sebelum Michael selesai bicara.

"Kau yakin tidak apa apa?" ujar Michael meyakinkan.

Starlight pun mengangguk pasti. "Boleh kan Natasha?"

"T-tentu saja boleh," jawab Natasha senang. "Ayo ikuti aku."











Hai hai hai 👋🏻👋🏻👋🏻
Apa kabar readers ku yang baik?
Sumpah, aku mentok ide buat bikin judul 😑 jadi maaf ya kalau nggak sesuai sama ceritanya 🙏🏻
Ada yang punya saran nggak? Kira kira judul apa yang cocok buat part 15 ini?
Kalo ada yang tau bisa saran di kolom komentar ya

Please tolong aku ya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭😭😭

Adieu next part, okay?

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang