Part 15 (Flower)

179 22 0
                                    

Keesokan harinya Roon menghampiri Starlight yang sedang berada di ruang pakaiannya. Roon datang untuk membawakan sarapan berupa roti, sup hangat dan susu.

"Putri Starlight, ini sarapanmu," ujar Roon sambil meletakkan nampan di meja. Dia melihat Starlight sangat fokus pada gaun yang ada di hadapannya. "Putri, ada apa?" tanya Roon kemudian.

"Aku hanya ingin tau, apakah gaun itu masih ada?" jawab Starlight sambil mencoba mencari gaun yang dia maksud.

"Eh? Gaun yang kau maksud itu yang mana?" tanya Roon lagi yang kemudian ikut ikutan mencari gaun. "Yang untuk acara ulang tahun?"

"Bukan."

"Menghadiri pernikahan Lady Macbeth?"

"Bukan."

"Gaun dari nenek mu?"

"Bukan juga."

"Lalu apa?? Kenapa tidak kau sebutkan agar aku bisa membantu mu argghhh??"

Starlight mendengus pelan. "Gaun yang aku gunakan saat pemakaman," ujar Starlight.

Roon mengerutkan alisnya. Pemakaman yang mana? Seingatku dia hanya 3 kali menghadiri acara pemakaman bersama ku. Dan itupun gaunnya pasti langsung dihanyutkan di sungai kan? Tidak mungkin juga kalau dia mengambil nya.

"Pemakaman orang tua Vettel," gumam Starlight pelan.

Roon baru sadar kalau saat itu dia belum sedekat ini dengan Starlight. Tapi yang dia ingat pada waktu itu Starlight menggunakan gaun berwarna putih dan corak hitam di beberapa sisi.

"Kenapa kau mencarinya?" tanya Roon.

"Aku ingin menggunakan nya untuk besok sih..."

"KAU, KAU ITUUUU ARGHHH!!!" Roon sangat kesal pada Starlight, tapi dia juga tidak bisa marah pada Starlight. "Aku sampai tidak bisa menyebutkan nama lengkap mu saking kesalnya," ujarnya dengan wajah tersenyum yang memaksa.

"Begini, 1, gaun itu pasti sudah tidak muat denganmu karena itu waktu umurmu masih 8 tahun. 2, itu pasti sudah sangat jelek juga sekarang karena tidak ada yg merawat nya dengan baik, bahkan kau saja lupa meletakkan gaunnya dimana kan?" ujar Roon memberi penjelasan.

"Aku tau itu, tapi aku ingin mencari gaun itu," ujar Starlight tanpa menghiraukan kalimat Roon.

Roon terkejut melihat Starlight yang tidak menyerah untuk mencari gaun pemakanan tersebut. "Sampai seperti itu?" tanya nya. "Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?"

Starlight terdiam sesaat. "Aku ingin mengenakannya saat pesta dansa nanti," jawab Starlight. "Kematian orang tua Vettel waktu itu bertepatan dengan ulang tahun kerajaan Sinar," sambung nya dengan nada sedih.

Roon hanya terdiam, dia tidak bisa mengatakan apapun. Mungkin bagi Starlight, Vettel dan orang tuanya sangat berarti di hidup Starlight.

"Aku mengenal Vettel saat aku masih berumur 4 tahun..."

Flashback on

Waktu itu Starlight dan orang tua beserta 3 pengawal hendak pergi ke hutan terlarang untuk mencari Saint Force.

Saint Force adalah kekuatan yang hanya bisa dimiliki oleh Gadis Suci, itu sebabnya ayah dan ibu membawa ku untuk mencari nya.

Namun pada saat diperjalanan kereta mereka dihadang oleh sosok wanita muda. Dia cantik, sangat cantik. Dia mengatakan kalau dia tersesat saat mencari kayu bakar dan buah-buahan di hutan, jadi kami membantunya keluar.

Saat mereka menunjukkan telah berada di luar hutan terlarang, tiba-tiba area di sekeliling kami menjadi sangat gelap dan menyeramkan.

"Huh, kebetulan sekali kau membawa Gadis Suci itu," kata wanita itu.

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang